Maxime Bouttier Kampanyekan Stop Bullying Lewat Serendipity

Foto: Syukri/Nyata

Aktor Maxime Bouttier kembali membintangi film remaja. Kali ini berjudul Serendipity. Film yang diangkat dari novel karya Erisca Febriani itu, bercerita tentang bullying yang dialami seorang siswi SMA bernama Rani.

Untungnya hadir sosok Gibran, yang jadi penerang dan penghapus kesedihan Rani. Sosok Gibran inilah yang diperankan Maxime.

Baca juga: Jurus Jitu Tasya Kamila dan Randi Agar Langgeng Jalani LDR

Lewat Serendipity, Maxime berharap masyarakat lebih peduli terhadap kasus bullying yang menjadi momok di masyarakat. Sebab, perilaku bullying itu sangat menyakitkan.

”Kita itu nggak akan tahu 100 persen latar belakang seseorang itu seperti apa. Paling cuma 30 persen saja. Jadi ya jangan sok tahu. Jangan cuma lihat dari ’sampulnya’, langsung menilai buruk,” beber Maxime.

Baca juga: 5 Inspirasi Gaya Kreasi Hijab Mulan Jameela yang Menarik untuk Ditiru

Pria 24 tahun itu mengaku pernah mengalami bullying saat SMP. Waktu itu Maxim masih tinggal di Bali.

Dia baru pindah dari sekolah internasional yang berbahasa Perancis, ke SMP Umum. Saat itu dia jadi bulan-bulanan teman-temannya, karena dianggap culun.

Baca juga: Keren! Via Vallen Bawa Nama Indonesia di Piala Dunia 2018 Rusia

”Memang waktu itu aku culun. Bayangin, waktu itu aku pakai celana yang pinggangnya
naik sampai puser,” kenang Maxime seraya tersenyum.

”Aku di-bully dengan kata-kata mengejek, seperti dipanggil Si Culun lah. Itu benar-benar menyakitkan,” ungkap Maxime yang di-bully hingga enam bulan lamanya.

Baca juga: Bajak Ponsel Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting Kangen?

Karena itulah, lewat Serendipity, Maxime mencoba mengampanyekan agar stop bullying.

”Pesan moralnya, berhenti melakukan bullying, terutama di lingkungan anak-anak sekolah,” tegasnya. (*/hen/rez)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here