Selama dua pekan, Oki Setiana Dewi mendapat kesempatan ke Australia. Ia berhasil lolos seleksi untuk mengikuti program Muslim Exchange Indonesia-Australia 2017 di Australia dari tanggal 5 hingga 19 Maret 2017. Selama 2 minggu Oki ke Sydney, Melbourne dan Canberra berdiskusi dengan berbagai komunitas Muslim dan lintas agama di Australia serta mengunjungi beberapa universitas dan museum. Saat dihubungi pada Jum’ at (17/3) lalu, Oki Setiana Dewi mendapat pelajaran berharga dari kunjungan dan dialog dengan perguruan tinggi, museum, serta komunitas muslim dan lintas agama di tiga negara bagian Australia itu.

Baca juga: Wulan Guritno Berharap Perfect Dream Menjadi Gambaran Toleransi

Dari dialog itu, Oki merasa memiliki tugas berat dalam menjelaskan soal Islam. Sebab, media di Australia banyak memberitakan Islam dalam nilai yang kurang baik. ”Jadi di sini kami belum bisa berdakwah. Kami hanya meluruskan persepsi Islam yang banyak diberitakan tidak baik di sini,” jelasnya. Selama 2 pekan di Australia Oki mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga. Oki juga mengaku mendapat banyak metode pembelajaran yang bisa ia aplikasikan di Indonesia. Sebagai mahasiswi Pendidikan Islam S3, Oki memang sangat berharap bisa mendirikan sekolah Islam di Indonesia.

Pengalaman yang paling menarik ia temui adalah pertanyaan lugu siswa sebuah sekolah Kristen. Di situ mereka mempertanyakan hijab yang ia kenakan. Oki pun harus pintar mencari
jawaban yang tepat. ”Saya jawab dengan memberi contoh permen yang terbungkus dan tak terbungkus. Ternyata mereka memilih yang terbungkus karena lebih terjaga. Saya jawab itulah hijab, sebagai pelindung wanita Muslim. Di sana kita memang harus menjawab dengan
logika agar bisa diterima mereka,” ceritanya. *Noe/ tgh

Oki Setiana Dewi merasa bangga bisa mewakili Indonesia dalam program yang didanai pemerintah Australia tersebut. Akan tetapi Oki galau lantaran harus berpisah dengan suaminya. Bagaimana cara Oky melampiaskan rasa kangennya terhadap suami dan anak-anak? Seperti apa juga prosesnya hingga ia terpilih untuk mengikuti program Muslim Exchange ini? Baca ulasannya di Tabloid Nyata edisi 2385 terbit tanggal 18 Maret 2017.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here