Hoax! Aktor Kanada yang Meninggal Usai Oplas Mirip Jimin ‘BTS’ Ternyata Tidak Ada

Foto: Dok. Instagram

Baru-baru ini sempat tersiar kabar tentang seorang aktor dari Kanada yang meninggal setelah menjalani oplas agar mirip Jimin BTS. Dilansir dari Daily Mail, Saint Von Colucci meninggal dunia pada Minggu (23/4) pagi waktu Korea Selatan.

Dalam pemberitaan tersebut, Saint dilaporkan wafat karena komplikasi setelah melakukan operasi plastik beberapa bulan lalu. Kabar dari Daily Mail ini langsung menjadi viral di seluruh dunia, dan beberapa media di Korea dan Internasional pun juga melaporkan kejadian tragis tersebut.

Namun sehari setelah artikel itu diunggah, Daily Mail memutuskan untuk menghapus berita tersebut. Diketahui bila berita itu tidak benar faktanya alias hoax. Sama sekali tidak ada konfirmasi apa pun atas meninggalnya aktor Kanada di Korea Selatan.

Bahkan sampai saat ini, individu yang bernama Saint Von Colucci belum jelas keberadaannya. Selain itu, dijelaskan Daily Mail bila mereka memiliki keterangan dari pihak Saint yang bernama Eric Blake. Tetapi, lagi-lagi tidak diketahui apa benar individu itu benar-benar nyata.

|Baca Juga: Big Hit Umumkan Album Solo Jimin ‘BTS’. Catat Tanggal Rilisnya!

Foto: Dok. Twitter

Sama sekali tidak ada jejak Saint Von Colucci terbaru, malahan pemberitaan terakhirnya pada 2019 lalu dalam bahasa Inggris, Saint akan debut di industri K-pop dengan album T1K T0K H1GH SCH00L. Meski begitu, album itu juga tidak ditemukan dalam situs streaming musik Korea seperti Genie atau Melon.

Selain itu, Unit Investigasi Kejahatan Kekerasan Kantor Polisi Metropolitan Seoul melaporkan bila kasus itu sama sekali tidak terdaftar dan tidak ada konfirmasi secara resmi dari manapun. Kedutaan Besar Kanada di Korea saat ini tengah mencari data valid mengenai hal ini.

Foto: Dok. KBIzoom/DailyMail

Seorang jurnalis, Raphael Rashid, berspekulasi bila pemberitaan itu adalah karya AI (Artificial Intelligence) dengan gambar yang dihasilkan oleh AI.

“Kita sekarang telah memasuki era berita palsu yang dihasilkan oleh AI. Ini nyata, dan implikasinya serius, terutama bagi jurnalis. Coba pikirkan: jika ada yang bisa membuat berita yang meyakinkan dan gambar yang dapat dipercaya* semua hanya dengan beberapa klik* dan membodohi semua orang dalam prosesnya, bagaimana kita bisa mempercayai apa yang kita lihat dan baca secara online? Bagaimana kita bisa memisahkan kebenaran dari fiksi, terutama ketika konten palsu yang dibuat begitu canggih?,” ucap Raphael Rashid melampirkan artikel dari Daily Mail.

|Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Apartemen Jimin ‘BTS’ Terancam Disita

Saat orang-orang mulai banyak yang terkecoh dengan tipuan AI. Kebanyakan dari netizen mungkin akan kehilangan kepercayaan oleh sumber-sumber informasi yang kredibel. Dan yang membuatnya lebih susah lagi, netizen akan lebih sulit untuk membedakan antara fakta dan fiksi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here