Setelah terlibat kasus penggunaan 4 macam obat-obatan secara ilegal, pihak Yoo Ah In akhirnya buka suara mengenai alasan sang aktor berbuat demikian. Mereka mengungkap bahwa sang aktor gunakan obat-obatan tersebut karena fobianya terhadap jarum suntik.
Hal ini diungkapkan perwakilan sang aktor setelah sebelumnya sebuah media Korea Selatan mengungkap sebuah dugaan baru. Dilansir dari Kbizoom, pihak kepolisian menduga bintang Hellbound itu terus meminta anestesi bahkan saat menjalani prosedur kesehatan ringan saja.
“Pihak kepolisian menduga Yoo Ah In diberikan propofol karena dia selalu meminta anestesi tidur meskipun hanya untuk prosedur ringan,” tulis media Korea, MBC News Desk.
|Baca Juga:Lagi! Yoo Ah In Positif Gunakan Kokain dan Ketamine. Karier Akting Terancam
Sebelumnya, beberapa media Korea juga mengungkap fakta bahwa aktor berusia 36 tahun tersebut diresepkan propofol sebanyak 73 kali dari rumah sakit pada tahun 2021. Yang mana berarti dalam satu bulan, ia bisa menggunakan propofol sebanyak 6 kali.
Mengenai penggunaan propofol ini, pihak rumah sakit yang menangani sang aktor pun sempat terlihat membujuknya agar berhenti. Bahkan direktur salah satu rumah sakit memperingatkannya agar tidak terlalu banyak gunakan anestesi.
“Kamu seharusnya tidak menggunakan anestesi tidur secara berlebihan,” tulis sang direktur.
Ia bahkan juga memperingatkan bintang Veteran, itu agar tidak sering-sering berganti rumah sakit.
“Kamu tidak seharusnya pindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya,” tulisnya lagi.
Mengenai pemberitaan ini, wakil dari pihak Yoo Ah In kemudian menanggapi dengan mengatakan bahwa aktor tersebut mengalami penyakit kulit. Selain itu ia juga memiliki fobia pada jarum suntik sehingga sering meminta anestesi tidur.
“Yoo Ah In menderita penyakit kulit. Dia mempunyai fobia terhadap jarum suntik, jadi dia meminta anestesi tidur,” katanya.
|Baca Juga:Diselidiki Atas Penggunaan Propofol, Yoo Ah In Malah Positif Ganja
Selain diketahui positif gunakan propofol dan ganja, baru-baru ini sang aktor juga dikonfirmasi gunakan kokain dan ketamine. Kokain sendiri memiliki efek adiktif yang sangat kuat dan juga menimbulkan halusinasi, sehingga zat ini dikatakan sebagai obat yang paling berbahaya selain methamphetamine dan heroin.
Mengenai penggunaan kokain dan ketamine milik sang aktor, perwakilannya tidak menjelaskan penggunaan kokain sang aktor. Tapi mereka percaya bahwa ketamine ditemukan sebagai salah satu bagian dari proses anestesi tidur yang sering diminta sang aktor.
“Dalam kasus ketamine, pasti itu bagian dari anestesi tidur dan tujuan pengobatan,” pungkas perwakilan Yoo Ah In. *via/ika
