Terbiasa memakai minidress dan pakaian kasual lainnya, Terry mengaku agak kesulitan memilih busana muslim. Maklum, tubuhnya tergolong pendek dan mungil, sehingga tidak cocok bila mengenakan gamis yang biasanya panjang dan besar.
”Akhirnya, aku pilih gamis yang nyaman aja buat aku. Aku pilih yang tidak lebar dan sesuai dengan bentuk tubuhku. Sedang untuk menambah tinggi badan, aku memakai high heels. Aku tidak pernah lagi pakai flat shoes,” ujar Terry.
Sedang untuk keseharian, Terry lebih suka mengenakan celana lebar dan atasan yang cukup panjang, dipadu dengan outer (luaran). Sedang kerudungnya dipilih yang panjang, dan hanya dililit sekali saja. ”Jadi, semuanya serba simpel, tapi tetap gaya dan tidak ribet saat beribadah,” katanya.
Lantas, dikemanakan busana seksi yang dimiliki Terry saat ini? ”Baju seksinya masih ada di rumah. Aku nggak mau jual. Sempat sih kepikiran mau bikin garage sale. Tapi, setelah dipikir-pikir, itu kan sama aja aku bagi-bagi dosa dong. Membiarkan orang pakai baju seksi,” ungkapnya.
Sebagian dari baju koleksinya yang memang masih bisa digunakan, Terry akan memadu-padankan dengan baju muslim. Misalnya, tanktop bisa dipakai sebagai dalaman cardigan yang sudah dimodifikasi terlebih dahulu. ”Jadi, tidak mubazir, kok,” katanya.
Terry bersyukur, walaupun koleksi busana muslimnya masih sedikit, dia tetap bisa tampil gaya dengan memadu-padankan busana koleksinya. ”Alhamdulillah, dulu kan aku suka pakai pashmina buat nutupin kalau pakai tanktop. Sekarang, pashminanya kepakai buat hijab. Alhamdulillah juga sudah ada beberapa yang endors dan kasih juga, ya berkah lah,” ujarnya penuh syukur.
Terry berusaha belajar lebih baik lagi menjadi perempuan muslimah. Dia tidak khawatir bila penampilannya kini dinilai tidak terlalu cantik, seperti sebelum menggunakan hijab. Baginya, yang terpenting adalah bisa menjadi lebih baik lagi. ”Prosesnya masih panjang. Ini bentuk rasa syukur aku yang tidak terlihat oleh mata,” ucapnya. *omi/hen
