Merajut Asa di Masa Tua, Wahyuni dan Hobinya Naik Gunung

Ibu Yuni yang hobi naik gunung. (Foto: Instagram @ibuyuni1954)
Ibu Yuni yang hobi naik gunung. (Foto: Instagram @ibuyuni1954)

Usia hanyalah angka. Motivasi tampaknya tepat disematkan untuk nenek berusia menjelang 71 tahun pada Juni mendatang ini. Nenek itu bernama Wahyuni atau kerap disapa Ibu Yuni. Di usianya yang tergolong senja itu, Yuni masih sanggup mendaki atau naik gunung.

Baru-baru ini, perempuan asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu mengunggah foto di Puncak Anjir, Kaliboja, Pekalongan, di akun Instagramnya @ibuyuni1953. Di tangannya terdapat papan penanda berwarna merah bertuliskan Puncak Anjir 1716 Mdpl.

Dalam akun tersebut tertulis keterangan foto, “Bukan tentang hobi yang terlambat, tapi tentang semangat menjalani hidup di masa tua”. Unggahan itu mendapat beragam komentar dan lebih dari 1.000 likes.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ibu Yuni (@ibuyuni1953)

Selang beberapa hari setelahnya, Ibu Yuni juga mengunggah foto kegiatannya bersepeda. Tertulis caption dalam unggahan itu, “Bersepeda rutin di malam minggu akhir bulan bersama komunitas dan teman-teman pesepeda. Semoga tetap rutin dan semangat untuk tetap sehat”.

| Baca Juga: Isabella Strahan, Pejuang Kanker Otak yang Inspiratif

Langkah kaki Yuni tampaknya pantang surut untuk naik gunung, berteman dengan alam, dan berkomunitas. Sejumlah pendakian dan kegiatan pecinta alam telah ia lakukan. Seperti pendakian ke Gunung Latimojong, Gunung Slamet, Gunung Ciremai, dan Gunung Merbabu.

Ada juga pendakian ke Gunung Rinjani, Gunung Sumbing, Gunung Andong, hingga Gunung Prau. Namun salah satu yang berkesan adalah pendakian di Gunung Latimojong.

Menurut akun @ibuyuni1953, Latimojong di Sulawesi Selatan merupakan pendakian yang di luar ekspektasi kemampuan. Meski sebelum melakukan pendakian sudah menyiapkan fisik yang cukup matang, namun Latimojong menjadi salah satu gunung dengan jalur pendakian yang berat.

Bahkan, awalnya berpikir bisa sampai di Pos 5 sudah luar biasa. Namun berkat doa dan kebersamaan, tim akhirnya bisa sampai di Puncak Rante Mario.

| Baca Juga: Mooryati Soedibyo Tutup Usia, Sang Legenda Ratu Kecantikan

Melakukan pendakian memang melelahkan dan tidak mudah. Namun, bagi Yuni, ada kenikmatan tersendiri saat sampai di puncak. Sebuah kepuasan tersendiri untuk menikmati keagungan Sang Maha Pencipta atas ciptaan-Nya yang sangat indah.

Fisik Yuni memang tergolong tangguh. Pada Desember 2023, Ibu Yuni bahkan melakukan perjalanan dengan motor dari Pekalongan hingga mengelilingi Jawa Timur.

Salah satu yang menjadi tips sehat Yuni adalah menjaga stamina. Ibu Yuni menggerakkan tubuh setiap hari sesuai porsinya. Beliau juga rutin bersepeda untuk kesehatannya.

Yuni memiliki hobi mendaki dan kegiatan pecinta alam sejak lama. Namun, sempat rehat ketika berumah tangga dan dikaruniai 9 anak. Beliau menunggu waktu yang tepat untuk kembali melanjutkan hobinya ketika anak-anaknya sudah mulai besar. Yuni memulai kembali hobinya pada 2010.

| Baca Juga: Inspiratif, Wisudawan Penyandang Tunarungu Raih Cumlaude

Saat melakukan pendakian, Yuni kerap didampingi oleh dua orang putranya. Keduanya bergantian membawakan barang keperluan ibunya.

Yuni berharap masih bisa menjejakkan kaki di banyak tempat. Juga bertemu banyak orang di usianya yang sekarang. Merujuk akun Instagramnya, bagi Yuni semuanya itu tentang asa di masa tua. Bahwa melakukan sesuatu yang disenangi akan lebih bahagia dalam menjalani hidup.

Yang terpenting, menjalani apapun sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri sendiri. Yuni juga berusaha keras tidak merugikan atau bahkan membebani orang lain atas apa yang dilakukan. Beliau juga senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan atas kesehatan hingga saat ini. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here