Pesan Terakhir Santri Kediri yang Tewas Dianiaya Senior

Foto: Dok. Pexels

Sungguh tragis kematian santri asal Kediri, Bintang Balqis Maulana. Remaja berusia 14 tahun itu tewas usai dihajar empat seniornya di Pondok Pesantren Al Hanafiyah, Kediri. Mereka adalah MA (18) asal Nganjuk, MN (18) asal Sidoarjo, AK (17) dari Kota Surabaya dan AF (16) dari Denpasar.

Sebelum meninggal dunia, Bintang sempat mengirim pesan terakhir kepada sang ibu, Suyanti melalui WhatsApp (WA). Pesan yang dikirim satu minggu yang lalu itu berisi permintaannya untuk segera dipulangkan dari pondok pesantren. Bintang mengaku takut berada di sana.

”Cepet ma sini, aku takut ma, Tolong,” tulis Bintang dalam chat whatsapp yang ditujukan kepada Suyanti, dilansir dari detikcom, Selasa (27/2) lalu.

Baca Juga: Kondisi Psikis Anak Vincent Rompies Setelah Kasus Bully

Isi pesan terakhir santri kediri yang tewas dianiaya senior. Foto: Dok. Kompas

Usai mendapat pesan tersebut, Suyanti meminta Bintang bersabar. Wanita berusia 38 tahun itu berjanji akan menjemput anak laki-lakinya itu usai Ramadan. Bahkan Suyanti sempat memberikan kata-kata motivasi, dan meminta Bintang membaca Al-Quran.

“Gak,” begitu jawaban singkat Bintang. Ia bersikukuh ingin pulang dari pondok.

Pada Sabtu (24/2), Bintang benar-benar pulang ke rumahnya di Dusun Kendeng Lembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi dalam keadaan tidak bernyawa.
Kondisi jenazahnya juga sangat memprihatinkan. Penuh luka di sekujur tubuh. Ada luka lebam hingga bekas sundutan rokok.

Baca Juga: 6 Pernyataan Vincent Rompies Usai Diperiksa Kasus Bully Anaknya

Dari fakta tersebut, pihak keluarga kemudian melaporkan insiden ini ke Polresta Banyuwangi. Sebelumnya, jenazah Bintang sempat diautopsi di RSUD Blambangan. Namun hasilnya langsung diserahkan ke Polres Kediri Kota untuk diselidiki lebih lanjut. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here