Harry dan Meghan Bikin Website Resmi Pakai Gelar Kerajaan

Foto: Dok. PA/GettyImages

T indakan Pangeran Harry dan Meghan Markle sepertinya bakal memicu pertikaian baru dengan Keluarga Kerajaan Inggris. Pada Senin (12/2) kemarin, keduanya telah meluncurkan situs resmi mereka.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan gebrakan baru Harry dan Meghan tersebut. Namun yang disesalkan adalah, keputusan mereka untuk mencantumkan gelar Sussex di situs tersebut.

Mereka telah mengganti website Archewell dengan nama Sussex.com. Di tampilan depannya, terdapat info yang memuat biografi dan kegiatan baru mereka.

Meski website ini tampak menjanjikan untuk membangun brand image mereka, tapi penggunaan gelar Sussex dan lambang Kerajaan Inggris untuk tujuan komersil, bisa memicu pertikaian baru dengan Keluarga Kerajaan.

Baca Juga: Alasan Raja Charles III Tak Bisa Dijenguk Harry Terlalu Lama

Tampilan depan website resmi Pangeran Harry dan Meghan Markle. Foto: Dok. Sussex.com

Seorang sumber mengaku, bila pihak Istana bisa saja sewaktu-waktu menutup website tersebut.

“Mereka akan mendapat masalah dengan penggunaan Sussex. Ini adalah gelar kerajaan, dan jika ada tanda-tanda komersialisme tentang hal ini, maka bisa ditutup. Sungguh mengejutkan mereka tidak dapat melihat betapa anehnya hal ini,” ujar seorang sumber kepada DailyMail.

Tetapi sayangnya, hal itu tak membuat Harry dan Meghan takut. Sebab keduanya meyakini, bila yang tertulis dalam website mereka, adalah nama keluarga. Bukan gelar dari Kerajaan Inggris.

“Pangeran Harry dan Meghan adalah Duke dan Duchess of Sussex. Itu adalah fakta. Itu adalah nama keluarga dan identitas keluarga mereka,” jelas sumber lain.

Munculnya situs baru ini menimbulkan spekulasi publik, bila Harry dan Meghan mencoba untuk menghidupkan kembali karir mereka.

Baca Juga: Potret ‘Kastil Kecil’ Pangeran Harry dan Meghan Markle di California

Adapun biografi keduanya, berisi deskripsi Duke of Sussex sebagai seseorang pejuang kemanusiaan, veteran militer, advokat kesehatan mental dan aktivis lingkungan. Sementara sang Duchess, dipuji sebagai feminis, pejuang hak asasi manusia (HAM) dan aktivis kesetaraan gender.

Rebranding Pangeran Harry dan Meghan Markle ini mungkin terjadi, setelah kerja sama mereka dengan beberapa platform besar, tak berjalan mulus. Seperti kegagalan mereka mempertahankan kontrak eksklusif podcast di Spotify. Lalu ada rumor beredar, bila Netflix juga tak akan meneruskan kontrak eksklusif mereka. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here