Apartemen Mewahnya Disita Polisi, Jackie Chan Tempuh Jalur Hukum

apartemen-jackie-chan-dilelang
Foto: AP News

Masalah besar kembali menimpa aktor Jackie Chan. Dua apartemen mewahnya di Beijing disita polisi dan segera dilelang. Apartemen tersebut bakal dilelang pada 30 September mendatang. 

Mengetahui hal tersebut, Jackie tidak tinggal diam. Melalui agensinya, Jackie melayangkan pernyataan resmi akan mengajukan gugatn terkait propertinya itu. Meski begitu, karena proses hukum masih berlangsung, Jackie memilih untuk tidak mengungkap detailnya kepada publik. 

Pernyataan tersebut dirilis setelah pemberitaan soal lelang apartemennya mengemuka. Kabarnya apartemen mewah dengan total nilai 100 juta yuan (Rp 216 miliar) itu dilelang seharga 71,91 yuan (Rp 155,7 miliar).

Dilansir dari Global TimesJackie Chan membeli apartemen tersebut pada 2006 dengan harga 33,6 juta yuan (sekitar Rp 72 miliar). Namun, pada kenyataannya Jackie hanya membayar 13 juta yuan (sekitar Rp 28,1 miliar) kepada pihak pengembang Yujia Real Estate. Sisanya 20,6 juta yuan (Rp 44,6 miliar) dibayar dengan endorsement. Jackie Chan sempat menjadi juru bicara dari Yujia Real Estate. 

Pihak pengembang pun tidak pernah menyelesaikan pengalihan kepemilikan kepada Jackie. Pasalnya, pihak pengembang harus mengungkapkan kepada publik ketika memrposes sertifikat hak milik, bahwa Jackie hanya membayar sepertiga dari harga properti. 

Baca juga: Jackie Chan Ramai Dikabarkan Dikarantina karena Corona, Ini Faktanya!

Sementara itu, warganet menduga ada alasan khusus mengapa aktor 66 tahun tersebut tidak terburu untuk mendapatkan sertifikat kepemilikan. Mereka menyangka kalau Jacki melakukan hal itu demi menghindari membayar pajak dari endorsement-nya. 

“Karena Chan tidak memiliki sertifikat real estate-nya, mungkin saja dia memang belum membayar pajak saat membeli apartemen itu, jadi ada beberapa detail yang harus dikonfirmasi,” kata seorang pengacara di Beijing, Shen Binti kepada Global Times.

Dua properti Jackie Chan disita dan dilelang untuk membayar utang dari Yujia Real Estate. Pada 2018 lalu, administrasi pajak Beijing mengaudit perusahaan itu dan menemukan bahwa mereka tidak membayar pajak sebesar 7,6 juta yuan (Rp 16,4 miliar) selama 2008-2015. Kemudian mereka pun didenda sebesar 93,35 juta yuan (sekitar Rp 201,5 miliar).

Karena Jackie Chan tidak memiliki sertifikat kepemilikan itu, maka pemerintah menyita properti tersebut sebagai bagian dari aset Yujia Real Estate. Pemain film Rush Hour itu mungkin akan menggunakan kontrak transaksi pribadi dengan Yujia sebagai bukti bahwa dirinya pemilik sah dari properti itu. 

|Baca juga: Jackie Chan Siap Jadi Penakluk Pertama Gunung Everest

Sementara itu, seorang pengacara yang sering menangani kasus-kasus para selebriti, Zhang Qihuai mengungkap bahwa kegagalan untuk mengalihkan kepemilikan properti itu bukan semata-mata keputusan Yujia Real Estate. Ia mengatakan kalau sang aktor mungkin saja ogah membuat pernyataan publik terkait harga rendah yang dibayarkannya untuk memiliki propertinya.

“Ada kemungkinan bahwa Jackie Chan tidak mau membuat pernyataan publik terkait fakta dirinya mendapat properti itu dengan harga serendah itu karena citranya di publik,” kata Zhang Qihuai. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here