Karya Titiek Puspa Jadi Inspirasi Album Anak-anak Indonesia

album-sejuta-anak-Indonesia
Para penyanyi yang mengisi album Sejuta Pelangi Indonesia. Foto: Istimewa

Album Sejuta Pelangi Indonesia, akan jadi gebrakan baru untuk lagu anak-anak Indonesia. Awalnya, tutur Cakra, album ini terinspirasi oleh album Duta Cinta karya Titiek Puspa. Perbedaannya adalah, Duta Cinta berisi lagu-lagu nasionalisme, yang dinyanyikan oleh penyanyi berusia 13-16 tahun.

“Pada album Sejuta Pelangi Indonesia, ada 5 penyanyi solois dan 2 grup vokal, yang berusia antara 5-13 tahun. Dan lagu-lagunya memang untuk anak-anak. Mereka ini anak-anak dari berbagai daerah, seperti Bandung, Jakarta, dan Cirebon,” ujar Cakra.

Proses pemilihan mereka, memakan waktu yang tidak sebentar. Cakra mengakui bila ia harus berkeliling dari lomba ke lomba nyanyi anak, sanggar-sanggar solois anak, yang kemudian ia lakukan proses pemilihan secara privat.

Baca juga: Prilly Latuconsina Gandeng Penulis Novel Dilan untuk Karya Terbarunya

Sementara itu, Martha Silalahi dari Jingga PR mengatakan, bahwa album ini harus terus dipublikasikan secara gencar, dan berkesinambungan.

“Tanpa publikasi yang berkesinambungan, produk sebagus Sejuta Pelangi Indonesia ini tidak akan pernah menjadi top of mind anak-anak dan orangtua. Sementara ‘serangan’ berbagai jenis game dari luar, dan dalam negeri terus mengalir tanpa henti,” katanya.

Para penyanyi solois anak di album ini terdiri dari Sabilla, Gea, Jihan, Bilqis, Syakira, serta dua grup, yakni Superkids dan D’Quinny. Cakra berharap melalui album Sejuta Pelangi Indonesia akan lahir penyanyi anak-anak, yang akan langgeng seperti pada era Joshua dan Trio Kwek-kwek.

“Sudah saatnya anak-anak Indonesia merebut kembali dunianya, lewat lagu-lagu anak yang baik,” tegas Cakra.

Baca juga: 6 Inspirasi Maternity Shoot Sederhana Ala Artis Indonesia

Menurut Cakra, dukungan dan semangat dari Titiek Puspa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa bagi mereka, dalam menyelesaikan karya tersebut.

Anak-anak Indonesia, adalah anak-anak pintar dan multi talenta. Sudah seharusnya mereka mendapatkan hak untuk berkarya, dan juga mendengarkan apa yang harus mereka dengar seperti karya seni suara. Lagu yang berjiwa nasionalisme ataupun lagu anak yang sesuai dengan umurnya.

“Selain itu, anak-anak harus diberikan pendidikan seni budaya dan budi pekerti yang baik, agar menjadi generasi muda penerus bangsa yang berjiwa Indonesia dan mencintai kebudayaannya,” kata Titiek Puspa. (*/fir/rez)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here