Fakta Terbaru Kasus Mutilasi Ciamis, Suami Terlilit Utang

DISELIDIKI: Polres Ciamis sedang olah TKP kasus mutilasi Ciamis. (Foto: Humas Polres Ciamis)
DISELIDIKI: Polres Ciamis sedang olah TKP kasus mutilasi Ciamis. (Foto: Humas Polres Ciamis)

Kasus pembunuhan tragis suami bunuh istri di Ciamis terus dilakukan penyelidikan oleh aparat kepolisian. Hingga Selasa (7/5), polisi belum mengungkapkan motif pelaku dari kasus mutilasi Ciamis tersebut.

Diketahui, pelaku bernama Tarsum. Pria 41 tahun itu tega melakukan pembunuhan hingga mutilasi istrinya, Yanti di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Jumat (3/5) lalu. Pembunuhan tersebut sempat menggegerkan warga setempat.

Sebab, Tarsum memutilasi istrinya hinga dagingnya ditenteng menggunakan baskom. Lalu ditawarkan kepada warga untuk dijual. “Kami belum bisa menyimpulkan motifnya karena pelaku masih belum bisa dimintai keterangan,” ungkap Kapolres Ciamis AKBP Akmal seperti dikutip dari Liputan6.

| Baca Juga: Suami Bunuh Istri Lalu Dimutilasi, Dagingnya Ditawarkan ke Warga

Suami yang membunuh istrinya dengan tragis itu diduga mengalami gangguan jiwa. Sehingga Polres Ciamis meminta dokter kejiwaan RSUD Ciamis untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

Meski begitu, banyak yang menduga pelaku mempunyai banyak utang sehingga stres dan melakukan pembunuhan terhadap istrinya. “Memang benar ada utang,” ujar Akmal.

Tetapi, lanjut dia, utang itu bukan dari aktivitas perjudian melainkan untuk kebutuhan sehari-hari dan modal usaha potong dading sapi dan kambing yang merugi.

Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Joko Prihatin menambahkan berdasarkan keterangan saksi, pelaku terlilit utang hingga lebih dari Rp100 juta. Tapi, apakah masalah ekonomi menjadi motifnya? “Belum bisa dipastikan karena kami masih melakukan pemeriksaan kejiwaan,” jelasnya.

Lebih pastinya, utang tersebut juga bukan berasal dari hasil pinjaman online (pinjol). “Pelaku memiliki utang baik ke perorangan maupun ke bank, kurang lebih di atas Rp100 juta,” imbuh dia.

| Baca Juga: Kisah Pilu Fat Cat, Gamer China yang Bunuh Diri Usai Diputus Pacar

Pelaku Dikenal Baik

Belum diketahui apa motif pelaku, selama ini Yoyo selaku Ketua RT setempat, mengaku tidak pernah mendengar ada permasalahan keluarga Tarsum (pelaku). Dia pun kaget mengetahui dia membunuh istri sendiri. 

Bahkan perilaku pelaku sebelumnya normal, tidak tempramen dan memiliki solidaritas terhadap tetangga. “Profesinya sehari-hari jual beli kambing. Dikatakan bangkrut tidak juga karena masih berjalan, kemarin masih bawa jualan domba,” kata Yoyo.

Pernah Coba Bunuh Diri

Namun demikian, kata Yoyo, tiga hari sebelum kejadian, pelaku Tarsum mengalami depresi. Ia mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan membenturkan kening ke tembok. Pelaku juga sempat menitipkan anak keduanya yang masih SMA ke RT dan tetangga.

Alasannya pelaku akan merantau ke Kalimantan. “Pelaku sempat menitipkan anak katanya mau merantau ke Kalimantan. Pangdidikeun budak (tolong didik anak saya),” terangnya.

Hidup Berkecukupan

Dilansir dari Republika, Tarsum dan keluarga merupakan warga pindahan dari Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis sejak tahun 2010. Dia tinggal bersama istri dan dua anak di Kecamatan Rancah.

Di Kecamatan Rancah, Tarsum bersama istrinya punya usaha jual beli kambing. Dari usaha itu, keluarga bisa dibilang hidup berkecukupan. “Secara keuangan cukup sebagaimana orang berusaha, usaha suami istri barengan,” kata Yoyo.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tarsum hanya tinggal di rumah bersama istri dan anak keduanya. Sementara anak pertamanya sudah menikah dan tinggal bersama pasangannya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here