Selebgram sekaligus mantan pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi kembali dicatut namanya terkait dugaan terima dana ‘pencucian uang’ dari mantan pegawai Ditjen Pajak, Wawan Ridwan, yang terbukti korupsi. Hal ini disebutkan Jaksa KPK M. Asri Irawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (26/1).
Nggak kaleng-kaleng, dana yang dikucurkan Wawan Ridwan ini bernilai Rp 647 juta melaui 21 kali transfer yang dilakukan oleh anak Wawan, Muhammad Farsha Kautsar. Selain terlibat kasus pencucian uang, tahun 2020 lalu ia juga sempat disinggung menjadi simpanan direksi GI, Heri Akhyar. Seperti apa sih sosoknya?
Perempuan yang sebelumnya dikenal dengan nama Siwi Sidi merupakan mantan pramugari Garuda Indonesia yang skandal perselingkuhannya diungkap oleh akun anonim @digeeembok dua tahun lalu. Tidak terima dengan berita yang mencemarkan nama baiknya, menggandeng Elsa Syarief, ia melaporkan akun Twitter itu ke kepolisian.
Bernama lengkap Siwi Sidi Purwanti ia lahir di Pemalang, 2 januari 1996. Siwi keluar dari Garuda pada 16 Januari 2020, tepat setelah skandalnya terungkap melalui akun anonim @digeeembok. Meskipun sudah keluar sampai dua tahun ini ia masih terlihat hidup dalam kemewahan.
| Baca juga: Suaminya Didekati ‘Pramugari’, Ini Respon Iis Dahlia
Selain menginap di hotel mewah dan mengoleksi luxury bag Siwi Sidi juga gemar melakukan olahraga kaum jetset seperti golf.
Mengejutkannya, gadis Pemalang ini sering melakukan operasi plastik dan pernah menjalani operasi hidung. Berdasar keterangan dari University of Wisconsin Hospitals and Clinics, seseorang yang melakukan operasi hidung harus mengambil bagian tulang rawan di telinga untuk diimplan ke hidung, supaya hasilnya hidung terlihat lebih mancung. Tidak berhenti di situ, Siwi Widi juga melakukan beberapa rombakan di wajahnya agar terlihat cantik dengan cara melakukan sulam alis dan operasi dagu.
Selain menjadi simpanan, melalui akun @digeeembok, Siwi Widi dianggap sebagai orang yang memiliki perangai buruk. Para pramugari junior yang tidak disukainya dipindah tugaskan ke divisi yang jarang mendapat penerbangan. (*)