Konser Taylor Swift, The Eras Tour, sukses besar memberikan pundi-pundi pendapatan kepada setiap negara yang didatangi. Tak terkecuali bagi Inggris.
Swift dijadwalkan konser di Inggris pada musim panas ini, mulai Juni hingga Agustus 2024. Dalam konser yang akan datang, The Eras Tour diperkirakan akan mampu mendorong perekonomian Inggris hingga £500 juta atau setara dengan 10 triliun rupiah.
Salah seorang pengamat perekonomian, Lucy Frazer, memuji Swifties, sebutan penggemar Taylor Swift, yang mampu menjadi pendorong besar untuk industri pariwisata di Inggris. Istilah ini seringkali disebut dengan Swiftonomics.
| Baca Juga: Fakta Menarik Album Terbaru Taylor Swift, The Tortured Poets Department
Bahkan, para ekonom menganggap konser Swift menjadi konser terbesar dalam sejarah musik dunia, sejak band Beatlemania pada era 60-an. Musisi 34 tahun ini mampu menggerakkan penggemarnya dari segala penjuru negara.
Diketahui, The Eras Tour, sudah dimulai sejak Maret 2023 di Amerika Serikat, dan akan ditutup pada Desember 2024 di Kanada. Tur dunia ini telah memecahkan rekor sebagai konser terlaris sepanjang sejarah musik dan diperkirakan akan menghasilkan £3,2 miliar atau sekitar 65 triliun rupiah.
Oleh sebab itu, pub, restoran, dan hotel di Inggris akan investasi secara besar-besaran saat jadwal The Eras Tour di Inggris. Swift diagendakan manggung 15 hari di Inggris, yang tersebar di 4 kota, antara lain Edinburgh (3 hari), Liverpool (3 hari), Cardiff (1 hari), dan London (8 hari).
| Baca Juga: Ribuan Penggemar Taylor Swift Kena Tipu Tiket Konser di Inggris
Penjualan tiket sudah dibuka dan 1,1 juta tiket telah terjual dalam show di Inggris. Termasuk merchandise dan transportasi laris manis terjual. Swifties pasti rela merogoh kocek banyak demi bertemu dengan idolanya itu.
Danni Hewson, Kepala Analisis Keuangan di platform bisnis AJ Bell, mengatakan,” Semua yang disentuh Taylor berubah menjadi emas.”
“Penjualan album 1989 (Taylor’s Version) yang dirilis Oktober 2023, sangat meningkatkan penjualan vinyl secara drastis, setelah absen 30 tahun,” terangnya. “Jika Swift pergi ke pertandingan NFL, pasti semua orang akan menonton sepak bola Amerika itu, termasuk Swifties di Inggris,” imbuhnya. (*)