Sada Amina Hanara adalah anak Fitri Tropica yang lahir pada 11 November lalu. Di usianya yang baru menginjak satu bulan ini, Fitrop begitu sapaan akrabnya, tengah fokus memberikan ASI eksklusif.
Hampir sama dengan sebagian besar para ibu muda. Fitrop pun mengalami beberapa masalah kecil saat menyusui si kecil. Di sinilah ia benar-benar merasakan penting dukungan pasca melahirkan dan menyusui.
| Baca juga: Sandra Dewi Ditinggal ART-nya Karena Beri THR Kebanyakan
Lewat unggahan potret Irvan Hanafi yang tengah mencium Sada, Fitrop menceritakan pengalamannya selama menyusui. Mulanya Fitrop mengira support system yang utama dalam menyusui adalah sesama ibu yang sudah pengalaman memiliki anak. Namun kenyataannya, peran sang suami tetap nomor satu.
“Jujur dari hamil aku gak expect kalo suami tuh ternyata bener-bener se-berpengaruh itu dalam mensupport urusan per-asi-an, karena tadinya aku kira temen2 sesama ibu yg udah pengalaman punya anak lah yang akan jadi supporter utama, tapi ternyata tetep suami no 1,” tulis Fitrop dalam caption.
| Baca juga: Adu Gaya Maternity Shoot, Siapa Artis yang Paling Mencuri Hati?
Fitrop bercerita, awal-awal pengalaman menyusui yang rupanya tak terlalu mulus. Artis kelahiran Bandung itu sampai merasa kesakitan, hingga tanpa sadar mengeluarkan omelan ke bayi mungilnya.
“Jujur aku bukan termasuk golongan beruntung yang dari awal bayik lahir langsung bisa latch-on dengan mudah tanpa drama lecet dan nangis2. Se-susah itu dan se-nangis2 itu sampai (astagfirullah) tanpa sadar ngomelin anak sambil bilang “jangan gigit sada! Sakit!”,” paparnya.
“Terus suamiku dr luar kamar rupanya denger dan masuk nyamperin. Tadinya aku kira bakal diomelin karena marahin anak tanpa sdar krn refleks sakit. Tapi ternyata malah dia ikut ngasih pengertian sama bayinya “Sada, yang pinter ya syg kasian mamanya..”,” lanjutnya.
| Baca juga: Perjuangan Fitri Tropica Sembuh dari Penyakit dan Bisa Hamil
Seketika hati Fitrop dibuat leleh dengan respons sang suami. Apalagi setelah kejadian itu, Fitrop diberikan waktu untuk me time. Sementara Sada diasuh oleh Irvan.
“Terus aku disuruh ganti baju dan me-time, cari makan ramen atau apa pun yg aku suka sementara dia pegangin bayinya sebentar. Di situ jiwaku tergetar dan tersentuh serta segenap kelenjar asi-ku meletup dan berjoget ria,” tulis wanita 32 tahun tersebut.
Tak berhenti di situ, Irvan juga kerap menjaga Sada di malam hari. Meskipun esok harinya ia harus bekerja. Menurut Fitrop, dukungan-dukungan dari suami inilah yang menjadi semangat tersendiri, untuk para ibu yang sedang belajar beradaptasi dengan bayinya.
“Selain selalu backup bangun tiap malem setiap bayi nangis (meskipun besoknya kerja) , jujur perhatian-perhatian kaya gini yang selalu bikin hamba kuat dan keras kepala lagi buat meng-asi-hi setiap kali iman tergoyah untuk menyerah,” imbuhnya.
“Dear para suami se-Indonesia – Eropa – Amerika dan Lithuania percayalah menyusui itu bukan cm sekedar urusan ibu kasih makan anak bayinya, tapi peranan kalian se-begitu berartinya untuk kami, ibu dan bayi yang sedang belajar beradaptasi satu sama lain. Dan tentunya ini makin membuat aku salut terutama untuk para ibu yang mungkin qadarullah, Allah tentukan menjadi single mom. Kalian kuat dan hebat banget??,” pungkas Fitrop. (*)
