Bintang Midsommar, Florence Pugh Kesal Bagian Tubuhnya Dikritik Pria Mesum

florence-pugh-tuai-kecaman
Dok. Instagram/ Florence Pugh

Florence Pugh menanggapi reaksi netizen ketika dia mengenakan gaun tipis milik Valentino. Gaun merah muda itu dipakainya saat ke peragaan busana rumah mode Roma pada hari Jumat (8/7).

Tanggapan tersebut disampaikannya dalam postingan Instagram, Minggu (10/7) kemarin. Dia mengakui memang ingin publik mengomentari penampilannya, tapi tidak menyangka dengan banyaknya nada sinis yang mucul.

(Saya) Tidak peduli (mendapat tanggapan) negatif atau positif, kita semua tahu apa yang kita lakukan. Saya sangat bersemangat untuk memakainya dan tidak sedikit pun merasa gugup sebelumnya, saat ini atau bahkan setelahnya,” tulisnya.

Dok. Instagram/ @florencepugh

| Baca juga: Adu Gaya Kim Kardashian, Nicole Kidman, dan Naomi Campbell di Balenciaga Runway

Florence bereaksi terhadap orang-orang yang mengomentari penampilannya, terutama pria. “Ini bukan pertama kalinya dan tentu saja tidak akan menjadi yang terakhir kalinya seorang wanita mendengar apa yang salah dengan tubuhnya, diributkan oleh kerumunan orang asing,

Yang mengkhawatirkan adalah kalian para pria paling banyak berkomentar tentang itu,” tulisnya. “Syukurlah, saya telah menerima seluk-beluk tubuh saya yang membuat saya senang dengan semua ‘kekurangan’ yang tidak dapat saya lihat ketika saya berusia 14 tahun.

Bintang film horor Midsommar itu pun mempertanyakan mengapa orang-orang merasa perlu untuk mengomentari payudaranya:

Saya sudah lama tinggal di tubuh saya. Saya sepenuhnya menyadari ukuran payudara saya dan tidak takut akan hal itu. Yang lebih memprihatinkan adalah…. Mengapa kamu begitu takut pada payudara? Kecil? Besar? Kiri? Benar? Hanya satu? Mungkin tidak ada?

Menakutkan. Itu membuat saya bertanya-tanya apa yang terjadi padamu sehingga kamu begitu puas menghina ukuran payudara dan tubuh saya ..?

Dok. Instagram/ @florencepugh

| Baca juga: Rela Pakai Wig! Ana de Armas Totalitas Perankan Marilyn Monroe

Florence Pugh (26) juga mengatakan bahwa dia sangat bersyukur telah tumbuh dalam keluarga yang mampu menemukan kenyamanan dalam tubuhnya sendiri, sejak dini.

Oleh karenanya, dia tidak peduli dengan opini orang lain tentang standarisasi keseksian masyarakat. Misinya adalah untuk menormalisasikan bentuk tubuh wanita di industri dia bekerja.

Akhir kata dia menulis, “Tumbuhlah. Hormati orang. Hormati tubuh. Hormati semua wanita. Hormati manusia. Hidup akan jauh lebih mudah, aku janji.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here