Masih ingat kematian tragis bintang Boys Before Flowers, Jang Ja Yeon sembilan tahun lalu? Pemeran Sunny itu ditemukan kakak perempuannya tak bernyawa karena gantung diri, di apartemennya.
Di dekat jasadnya saat itu ditemukan tujuh lembar surat, yang berisi curhatan Jang tentang kerasnya hidup dan perjuangan di dunia hiburan Korea.
Baca juga: Ariel Tatum Tuai Hujatan Saat Terang-terangan Merokok
Dari semua yang almarhumah ceritakan di situ, ada satu fakta yang sangat mengejutkan dan kini sedang diusut kebenarannya, oleh Kementrian Kehakiman Korea Selatan.
Satu fakta itu adalah pengakuan almarhumah yang menyebutkan bahwa dia telah dipaksa untuk ‘melayani’ 31 orang petinggi dunia hiburan Negeri Ginseng itu.
Baca juga: Dimas dan Nadine Tak Henti Berpelukan Mesra di Video Terbarunya
Jang mengaku tidak berani menolak, karena mereka itu yang akan mendanai perjalanannya menuju ke puncak karir sebagai aktris. Sebab setiap penolakan, akan berbuntut ancaman maut bagi karir dan jiwanya.
”Saya merasa terjebak di ruangan dan tercabik-cabik. Tidak banyak uang yang saya
hasilkan, tetapi saya harus membayar gaji manajer,” tulis almarhumah Jang Ja Yeon dalam
surat curhatan terakhirnya itu.
Isi curhatan tersebut sempat jadi pembicaraan luas dan ditangani polisi, namun kasusnya keburu ditutup. Sebab polisi menilai, Jang Ja Yeon bunuh diri akibat depresi berat.
Baca juga: Lucunya Joe Taslim Berjoget Kekinian Bersama Anak
Penutupan kasus tersebut ternyata tidak menghentikan gerakan #MeToo, yang menuntut agar kematian Jang diusut tuntas. Tuntutan tersebut dituangkan dalam sebuah petisi yang diluncurkan sejak Februari 2018 lalu.
Petisi yang dinamai dengan Petisi Blue House itu, ditandatangani oleh 230.000 orang. Bulan April lalu, penyidikan kasus kematian aktris berusia 29 tahun yang dianggap sebagai kasus terbesar sepanjang dekade ini pun dilanjutkan. •asiaone/ade/rez
