Ariana Grande Buka-Bukaan Soal Trauma Pasca Bom Manchester

Foto: Billboard

Mei 2017 menjadi bulan yang kelam bagi Ariana Grande, akibat adanya tragedi bom di Manchester Arena, tempat ia melangsungkan tur konser.

Ledakan yang terjadi tepat seusai konser tersebut, menelan korban jiwa sebanyak 23 orang. Kejadian tersebut membuat Ariana merasa sangat terpukul. Ia pun mengaku, bahwa dirinya masih mengalami trauma hingga sekarang.

Dilansir dari People, penyanyi berusia 24 tahun ini beberkan mengenai PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), atau gangguan stres pasca trauma, yang ia simpan rapat-rapat sebelumnya.

Baca juga: Pesan Terakhir Kate Spade untuk Anaknya Sebelum Bunuh Diri

Ariana mengaku susah untuk membicarakan mengenai tragedi tersebut, karena banyak orang juga tengah hadapi kehilangan yang teramat sangat.

“Susah sekali membicarakan hal ini. Saya tahu semua keluarga dan penggemar yang berada di tempat saat itu, juga rasakan kehilangan yang mendalam. Saya merasa tidak pantas berbicara tentang hal ini,” ujar Ariana, dikutip dari Vogue U.K.

Mantan kekasih Mac Miller ini juga mengungkap rasa traumanya pasca kejadian. “(tragedi bom) Sangat membuatku trauma. Saya tidak bisa memikirkan bagaimana caranya membicarakan peristiwa ini, tanpa mengeluarkan air mata,” tambahnya.

Baca juga: Tur Konser Reputation Taylor Swift Cetak Sederet Rekor

Mengutip Time, saat usai konser, Ariana mengatakan bahwa ia turut bersedih karena konser seharusnya bisa menjadi tempat yang membuat orang bahagia, bukan sebaliknya.

“Musik seharusnya bisa menjadi suatu hal yang aman dan menyenangkan. Kita pasti berpikir, jika seiring waktu kita akan terbiasa untuk berbicara, dan bisa berdamai dengan keadaan. Tapi dari hari ke hari, kedamaian itu tak kunjung datang. Hati saya masih sangat sakit mengingatnya,” ucap pelantun No Tears Left To Cry tersebut.

Foto: Glamour

Ia juga mengatakan bahwa traumanya semakin memburuk, padahal ia tengah bersiap untuk merilis album keempatnya, Sweetener.

Baca juga: Johnny Depp Mendadak Kurus Kering, Sakit atau Tuntutan Peran?

“Semua orang pasti pernah gelisah dan memiliki trauma. Saya tak pernah berbicara tentang ini, karena saya merasa semua orang juga rasakan hal yang sama. Tapi saat saya tiba di rumah setelah tur, trauma ini terasa semakin parah setiap kalinya,” ungkap Ariana.

Dikutip dari Time, Ariana kini tengah berusaha mengubah kegelisahan dan traumanya tersebut, menjadi suatu karya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here