Ungkapan Belasungkawa Raja Charles dan Camilla untuk Korban Gempa Turki

Gempa berkekuatan magnitude 7.8 melanda wilayah Turki dan Suriah pada Senin (6/2) pagi waktu setempat. Gempa berkekuatan besar itu diberitakan telah menewaskan ribuan orang dan meratakan bangunan-bangunan di wilayah terdampak gempa.

Hal itu mendapat perhatian keluarga kerjaan Inggris terutama Raja Charles dan Istrinya, Camilla. Raja Charles dan istri mengirimkan pesan tulus kepada presiden Turki Recep Tayyip Erdoga, Raja mengatakan dia “sangat sedih” atas kehancuran dan korban yang ditimbulkan dari bencana tersebut.

Dok. @AP

“Saya dan istri saya sangat terkejut dan sangat sedih dengan berita gempa dahsyat di Türkiye Tenggara,” kata Yang Mulia. “Saya hanya bisa membayangkan skala penderitaan dan kehilangan sebagai akibat dari tragedi yang mengerikan ini dan saya secara khusus ingin menyampaikan simpati kami yang terdalam dan sepenuh hati kepada keluarga dari semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai“.

Kata-kata sang Raja muncul setelah lebih dari 7.800 tewas delam gempa yang sangat dashyat tersebut. Masing-masing 5.894 kematian di Turki dan 1.932 di Suriah.

Dok. @Anadolu Agency/Getty Images

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa jumlah korban dapat terus bertambah hingga 20.000 orang ditengah upaya penyelamatan mereka yang masih terjebak dalam reruntuhan. Menurut penilaian WHO, lebih dari 23 juta orang juga dapat terpengaruh oleh kedua negara.

Raja Charles pun melanjutkan “Pikiran dan doa khusus kami untuk semua orang yang terkena dampak bencana alam yang mengerikan ini, baik karena cedera atau kehancuran harta benda mereka, dan juga dengan layanan darurat dan mereka yang membantu upaya penyelamatan.”

|Baca Juga: Pangeran Harry Habis-Habisan Buka Aib Kerajaan, Ini yang Dilakukan Raja Charles III

Kemarin malam tim yang terdiri dari 77 orang spesialis pencarian dan penyelamatan, peralatan canggih dan empat anjing pelacak tiba di Turki dari Inggris. Pesawat tiba di kota Gaziantep, tenggara Turki, untuk membantu upaya penyelamatan korban.

Tim dari Amerika Serikat akan tiba besok di provinsi tenggara Adiyaman untuk fokus pada pencarian dan penyalamatan kota setelah tragedi tersebut.

Tetapi bantuan untuk Suriah terlambat akibat rusaknya akses penyeberangan yang digunakan untuk mengirim bantuan dari negara Turki.

|Baca Juga: Tak Ingin Aib Diumbar, Bangsawan Inggris Tolak Pangeran Harry Saat Penobatan Raja Charles III

 Masalah utama yang memperumit penyebaran bantuan adalah ‘perang dan tanggapan bantuan terbagi antara daerah pemberontak dan Damaskus,’ kata Aron Lund, rekan dari Century International, New York yang meneliti Suriah.

Jens Laerke, juru bicara PBB OCHA mengatakan “Sangat penting bagi semua orang untuk melihatnya sebagai sebuah krisis kemanusiaan di mana nyawa menjadi taruhannya. Tolong jangan mempolitisasi hal ini. Mari kita salurkan bantuan kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya,” ujarnya. *emy/ika

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here