Beth Matthews, Model Down Syndrome yang Berhasil Dikontrak Agensi Inklusif Terbesar di Dunia

beth matthews

Beth Matthews (22), perempuan asal Swansea, Wales, Inggris, telah menandatangani kontrak kerjasama dengan agensi model inklusif Zebedee Talent. Dia menyusul karir Ellie Goldstein di Gucci, seorang model down syndrome yang terlebih dahulu masuk agesi yang sama.

Zebedee sendiri merupakan agensi model inklusif besar, yang berdiri sejak lima tahun lalu. Tujuannya adalah untuk memberikan wadah bagi kalangan yang memiliki kondisi berbeda, seperti non-binary, transgender, dan penyandang disabilitas.

| Baca juga: Kenalan Yuk Sama Rizal Rama! Model Surabaya yang Berhasil Go Internasional

Karir Beth Matthews dimulai ketika sepupunya melihat sepak terjang Ellie Goldstein yang berprofesi sebagai model. Sepupunya memberitahu Fiona Matthews kemungkinan karir yang mungkin bisa dijalani oleh anaknya. 

Tertarik dengan peluang tersebut, Fiona lantas mengeksplorasi apakah Beth berbakat di modelling. Dia memanggil stylist, perias handal, dan fotografer profesional di kotanya. Gadis itu memulainya dengan jadi model pengantin dan berjalan lancar.

Ella Singleton-Redmond, wanita yang membawanya masuk Zebedee mengatakan bahwa disabilitas adalah perbedaan yang seringkali diperdebatkan. Dia berkata, “Dua puluh persen populasi dunia hidup dalam keadaan disabilitas, baik yang nampak maupun tidak, jadi kita harus mewakili mereka di dunia periklanan seperti yang kita (Zebedee) lakukan.”

“Orang-orang sekarang jadi lebih menyadari itu dan mulai berubah. Tujuan kita adalah memastikan semua media untuk menampilkan populasi, dan jalan ini masih panjang,” tambahnya.

Perekrut model Zebedee itu juga mengatakan kinerja Beth yang cemerlang, “Itulah yang kami cari. Kami tidak hanya membutuhkan orang dengan penampilan baik, tapi juga fantastis ketika memakainya. Gadis itu telah memenuhi semua kriteria.” 

| Baca juga: Congratulation! Model Cantik Ashley Graham Akhirnya Melahirkan Bayi Kembar di Rumah. Bagaimana Kondisinya?

Menurut Down Syndrome Association, sekitar 47.000 orang di UK mengalami down syndrome, yang disebabkan karena kelebihan kromosom. Kondisi ini membuat penyintasnya kesulitan belajar dengan baik, meskipun kebanyakan orang dengan down syndrome berumur panjang, hidup sehat, sehingga mengharuskannya untuk hidup semi-mandiri.

Ibunya senang sekali, akhirnya sang putri bisa menemukan passion-nya di dunia model. “Dia terlihat merekah sejak memulai modelling,” kata Fiona Matthews. “Revolusi inklusif akhirnya terjadi di dunia. Saya sangat senang putri saya menjadi bagian dari itu,” katanya kepada BBC. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here