Bocah Maroko yang Jatuh ke Sumur Sedalam 32 Meter Selama 5 Hari Akhirnya Meninggal

Rayan Awram, bocah berusia lima tahun asal Maroko yang jatuh di sumur sedalam 32 meter akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan pada Senin (7/2) di kampung halamannya di Ighrane, tempat tragedi itu terjadi.

Sebelumnya Rayan diberitakan jatuh di sebuah sumur kering dekat rumahnya di Desa Ighran di Chefchaouen, Selasa (1/2) siang. Orangtuanya baru menyadari menyadari peristiwa itu pada malam harinya. Mereka pun berusaha mencari bocah laki-laki itu dengan bantuan lampu dari telepon genggam.

Betapa kagetnya sang ayah, Khaled Awram, saat tahu anaknya berada dalam sumur yang lebarnya hanya 45 sentimeter tersebut. Dilansir dari Reuters, saat itu, Rayan masih bisa menangis. “Dia menangis sambil berkata angkat saya,” kata kerabat Rayan.

Sumur tempat Rayan jatuh. (Foto. dok)

| Baca juga: Heboh! Finalis Masterchef Bunuh ART

Peristiwa memilukan itu menggegerkan dunia. Raja Maroko Mohammed VI pun mengerahkan segala cara demi menyelamatkan bocah malang tersebut. Puluhan tim penyelamat dikerahkan, berbagai alat berat termasuk bulldozer dan eskafator didatangkan.

Proses penyelamatan Rayan sangat rumit dan dramatis. Bagaimana tidak, proses itu ternyata berlangsung selama berhari-hari. Demi menjaga Rayan bertahan hidup, tim penyelamat sempat menurunkan makanan, minum dan tabung gas melalui seutas tali.

Namun sekali lagi, Rayan hanya bocah berusia 5 tahun. Sekuat apapun dia, terjebak dalam sumur yang sangat dan sempit tetap membuatnya sulit untuk bertahan. Dia sungguh terjepit. Apalagi sumur tempatnya jatuh berada di perbukitan yang bersuhu sangat dingin ketika musim dingin tiba.

Pada Jumat (4/2), Rayan tertangkap kamera masih bernafas meski tersengal. Wajahnya berdarah dan nampak kelelahan. Ibunda Rayan, Wassima Kharchich tak kuasa menahan tangis melihat kondisi anaknya. “Saya hanya bisa berdoa agar dia keluar dari sumur dalam keadaan hidup dan aman,” katanya.

Foto yang menunjukkan kondisi terakhir Rayan pada Jumat (4/2) lalu. (Foto. dok)
Ayah dan ibu Rayan. (Foto. dok BBC)

| Baca juga: Miris! Anak-Anak Perempuan Afghanistan di Bawah Umur Dijual untuk Bertahan Hidup

Tim penyelamat sendiri berusaha menyelamatkan dengan sangat hati-hati. Mereka membuat terowongan horizontal untuk mencegah bocah tersebut terkena reruntuhan tanah dan bebatuan.

Lagi-lagi prosesnya tak mudah. Sehingga dibutuhkan berhari-hari untuk bisa mengevakuasi Rayan.

Tim penyelamat akhirnya dapat mengakses sumur pada Sabtu (5/2) malam. Mereka pun berhasil mengevakuasi Rayan dari lubang naas tersebut. Saat diselamatkan, Rayan masih bernafas. Tim juga sudah memberikan pertolongan medis agar dia bertahan. Namun sayang, bocah mungil itu tak bisa bertahan lama. Dia pun meninggal dunia.

Kisah Rayan yang memilukan ini menyentuh perhatian dunia dan viral di media sosial. Bahkan tagar #SaveRayan masih menggema di Twitter.

“Seperti dunia mencintainya, ternyata Allah lebih menyayanginya. Setelah bertahan dengan sisa nafas yang ada, akhirnya dia meninggal, sungguh menyayat hati,” tulis seorang netizen. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here