Perilaku bullying sama sekali tidak boleh dibenarkan entah secara verbal, fisik, maupun psikologis karena ini akan menyebabkam korban mengalami trauma bahkan sampai tak berdaya. Seperti kasus seorang juri X-Factor New Zealand, Natalia Kills yang membully seorang kontestan bernama Joe Irvine.
Kejadian ini terjadi pada 2015 silam dimana Natalia dan suaminya Willy Moon didapuk menjadi juri ajang kompetisi besar di New Zealand. Natalia di protes habis-habisan oleh penonton karena komentarnya yang terlalu pedas kepada salah satu kontestan.
|Baca Juga: 5 Tanda Suami Berselingkuh Seperti Aris dalam Series Layangan Putus
Joe Irvins yang saat itu menampilkan lagu milik Michael Buble berjudul Cry Me A River, selesainya dia tampil bukan komentar yang malah dia dapatkan, tetapi hujatan dari mulut Natalia Kills.
Penyanyi berusia 35 tahun itu bukan mengomentari suara Joe, malah dia menilai penampilannya yang dinilai menduplikat suaminya, Willy Moon.
“Sebagai seorang artis yang menghargai kreativitas, integritas, dan kekayaan intelektual. Aku muak melihat gayamu yang meniru suamiku, mulai dari rambut sampai jas. Tak bisakah kau mengharagi originalitas? Terus terang saja itu menjijikan,” komentar Natalia.
Dia merasa bahwa Joe tidak kreatif karna telalu menduplikat gaya berbusana suaminya.
“Kau membuatku muak. Kau seperti tidak punya identitas. Aku merasa malu berada disini,” lanjutnya
Joe yang merasa dipojokkan membela diri dengan mengatakan “Aku tampak menawan kok”, lalu Natalia kembali membalasnya dengan “Tentu saja karena kau berpakaian seperti suamiku,” tutupnya dengan muka kesal.
|Baca Juga: Tega! Lamaran Ditolak Gadis Asal Irak Disiram Air Keras
Perilaku Natalia sangat tidak bisa ditolerir oleh para penonton karena ini bukan komentar melainkan pembullyan di muka umum. Nama mereka melambung bahkan penyanyi besar seperti Ed Sheeran mengecam perbuatan mereka.
Akibatnya, Natalia dan Willy Moon di pecat oleh pihak produksi X-Factor New Zealand.
“Semua juri X Factors seharusnya memberi masukan yang membangun. Kami tidak akan mentoleransi komentar yang menjatuhkan seperti itu,” jelas Chief Executive produksi, Mark Weldon.
Meski kejadian itu sudah lama, namun konsekuensi yang diterima Natalia tidak main-main di sepanjang karirnya. Diketahui saat dirinya ingin merilis album baru pada 2019 lalu, postingan mengenai proyeknya itu justru mendapatkan banyak hujatan dan netizen sampai mengejek penampilannya dengan panggilan Dora The Explorer.