Putri sulung Nurul Arifin (55) dikabarkan meninggal hari ini (25/1) pada pukul 05.37 WIB. Gadis 28 tahun itu meninggal akibat serangan jantung di meja makan. Sejak beritanya disebarkan, nama Maura Magnalia Madyaratri menjadi bahan panas untuk diperbincangkan dan masuk 10 besar Google Trending. Pasalnya tidak banyak yang tahu tentang eksistensi anak perempuan politisi partai Golkar itu. Seperti apa sosok Mora (sapaan, red)yang kerap terlihat berani dan eksentrik? Berikut liputan tim Nyata.
Tampil dengan Kepala Botak
Anak perempuan pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryolaksono ini sering membagikan foto pribadinya yang eksentrik. Ia sangat percaya diri dalam mengekspresikan dirinya dengan kepala botak.
Badannya Penuh Tato
Kakak Melkior Mirari Manusaktri ini sangat terbuka pemikirannya. Ia memiliki sejumlah tato yang tergambar di sebagian besar anggota tubuhnya. Namun jangan berfikiran negatif dengan orang bertato, meskipun begitu ia tercatat sebagai mahasiswi Lasalle Collage Singapura jurusan desain dan mengambil S2 di Sydney University Australia.
Kerap Mengeksplorasi Gaya Rambut
Rasanya Mora senang sekali mengeksplorasi gaya rambut ya, mulai dari botak, panjang hingga kepang kecil seperti digambar. Dikabarkan Mora sempat mengalami depresi dan sempat beberapa kali melakukan konsultasi ke psikolog/ psikiater karena stres mengurus wisuda S2-nya di Australia.
Gemar Berpakaian Mini
Putri Nurul Arifin ini juga sering menunjukkan sisi seksinya di Instagram pribadinya @evilheat dengan menggunakan pakaian dalam atau bikini. Dalam beberapa kesempatan juga ia tak terlihat ragu memamerkannya. Selain menggunakan pakaian terbuka, ia selalu memulas bibir tebalnya dengan warna lipstik mencolok seperti merah.
Seorang Drummer Wanita
Menyukai genre musik rock, ternyata Maura Magnalia Madyaratri adalah drummer. Ia bisa memainkan lagu dari band Nirvana. Tak hanya itu, ia juga punya band kecil-kecilan loh, dan beberapa waktu terlihat sering latihan bersama. (*)
| Baca juga: Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia. Ditemukan Tergeletak di Ruang Makan
 meninggal pada (25/1) pukul 05.37 WIB, akibat serangan jantung di meja makan.){kind=link}