Aep Saepudin namanya, lelaki berumur 44 tahun ini adalah sosok seorang ayah bagi kelima anaknya. Penampilannya biasa-biasa saja, rumahnya pun bisa dikatakan kurang layak untuk ditempati oleh satu keluarganya. Penghasilannya yang pas-pas-an membuat dirinya belum mampu mencari tempat yang lebih luas. Namun mendadak dunianya berubah sejak sosok anaknya yang bernama Abil tertangkap kamera dan menjadi viral di media sosial.
Abil yang tampak tertidur pulas saat berjualan di dekat sebuah universitas mendapatkan simpati dari berbagai kalangan. Anak kelas 4 SD tersebut diketahui menggunakan uang hasil jualannya untuk dibagi kepada ibu dan juga sebagai tambahan uang sakunya, yang biasa ia gunakan untuk bermain game online di WarNet.
Saat ditemui oleh tim tabloidnyata.com pada 22 Maret 2017, Aep mengatakan bahwa sebelumnya ia sempat jatuh sakit selama hampir dua bulan. Gejala Demam Berdarah Dengue atau DBD membuatnya tidak bisa bekerja, kondisinya tak kunjung sembuh karena ia tidak mampu membayar biaya pengobatan di rumah sakit. Pada saat tersebut, ternyata Abil berusaha membantu dirinya yang sakit dengan menjadi pekerja serabutan di salah satu restoran di daerahnya. Entah itu sebagai tukang parkir atau ojek payung.
Abil pun mengiyakan hal tersebut dan dirinya juga menambahkan bahwa di sana ia tidak bekerja sendirian, melainkan membantu tukang parkir yang sudah bekerja di restoran itu.
Saat ditanya soal apakah apakah Abil tidak mendapatkan pelarangan bekerja di restoran, Aep mengatakan bahwa pada akhirnya memang anaknya tidak boleh lagi bekerja serabutan di sana.
“Dari pihak restoran dilarang, karena takut ada urusan sama dinas,” Ujar pria yang saat itu mengenakan kaus abu-abu polos tersebut.
Baca juga: Setelah Viral di Media Sosial, Bagaimana Kehidupan Abil Kini?
Pelarangan kerja Abil di area restoran tersebut memang beralasan, sebab Abil terlindung oleh undang-undang ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 pasal 68 – 75. Menurut keterangan dari Aep, restoran tersebut tidak semerta-merta memberhentikan Abil, mereka juga memberikan kompensasi dengan menyumbang makanan-makanan lezat untuk Abil dan keluarga.
Sebagai seorang Ayah, Aep merasa bahwa semua hal ini ada hikmahnya. Apalagi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, dirinya merasa sangat tertolong. Saat ini Abil tengah menjalani kehidupan seorang selebriti, dirinya dipanggil ke beberapa media untuk bercerita mengenai hidupnya. Tetapi hal ini tidak membuatnya lalai akan sekolah karena ia tetap menjalankan tugasnya sebagai murid dengan menjalani proses belajar-mengajar secara penuh.
