Film Air Mata di Ujung Sajadah terancam digugat atas dugaan pelanggaran hak cipta. Film yang diproduseri Ronny Irawan oleh tersebut hendak digugat karena memiliki judul yang mirip dengan judul salah satu buku. Buku tersebut berjudul “Cinta Di ujung Sajadah” karya dari Asma Nadia yang pernah diterbitkan pada 2008. Pada 6 Juli 2023, tepat dua bulan sebelum filmnya tayang, Asma Nadia menghubungi Ronny Irawan.
“Saya sampaikan kepada produser film tersebut bahwa kalimat ‘di ujung sajadah’ pada judul film tersebut sama persis dengan ungkapan pada judul novel saya,” kata Asma Nadia saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Senin (16/10). Namun penulis novel Cinta di Ujung Sajadah itu menyayangkan reaksi produser film Air Mata di Ujung Sajadah, Ronny Irawan, saat diminta mengganti judul filmnya itu. Sang produser menolak untuk mengganti nama judul film tersebut karena menurutnya, itu didapatkan secara spontan.
| Baca Juga: Usai Disomasi Andika ‘Kangen band’, Tri Suaka dan Zinidin Zidan Terancam Digugat 10 Miliar
Asma Nadia bahkan merasa sedih karena menurutnya, Ronny Irawan sama sekali tidak peduli dengan kemiripan judul filmnya. Ronny kemudian meminta Asma mendaftarkan nama novelnya ke Pusbang Film. Asma Nadia menilai mentalitas Ronny yang meremehkan hak intelektual bisa merugikan banyak penulis lain. “Jika pemikiran ini diterapkan, semua novel, cerpen, dan buku di seluruh Indonesia yang belum difilmkan bisa menghadapi hal yang sama, dimana judul karyanya diubah satu kata saja dan itu sepertinya masuk akal,” ujar perempuan 51 tahun itu.
Dengan respon yang didapatkan seperti itu, Asma dan pengacaranya mengancam akan menggugat film Air Mata di Ujung Sajadah. Hal itu disampaikan oleh sang pengacara yaitu Ana Sofa Yuking. “Apabila pihak produser dan Asma Nadia tidak dapat mencapai kesepakatan bersama, maka akan dilakukan tindakan hukum untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Ana. Sampai saat ini, pihak dari Asma masih membuka ruang diskusi untuk pihak film tersebut.
| Baca Juga: Digugat Laura Anna, Gaga Muhammad Terancam Penjara 5 Tahun
Dengan kesamaan judul yang terjadi antara film tersebut dengan novelnya, Asma merasa sedikit merugi. Karena sebelumnya, novel tersebut sangat diminati oleh banyak produser film. “Saya pribadi merasa sangat sedih dengan kejadian ini. Karena novel Cinta di Ujung Sajadah yang sebelumnya sangat digemari oleh banyak produser berbeda akan sangat sulit untuk difilmkan karena sudah ada film seri dengan judul yang sangat mirip,” pungkasnya. *vin/ika
