Beberapa minggu setelah kematian Ratu Elizabeth II, Pangeran Harry dan Meghan Markle memiliki rencana untuk ‘berdamai’ dengan keluarga kerajaan. Hal tersebut yang membuat keduanya kembali mendapatkan sorotan untuk pertama kalinya setelah mereka memutuskan keluar dari Istana di awal tahun 2020.
Pada awalnya, Duke dan Duchess of Sussex berniat untuk memperbaiki hubungan dengan Ratu di awal tahun depan, namun sayang usahanya tak berhasil mengingat Yang Mulia telah menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 September 2022 lalu.
|Baca Juga: Meghan Markle Pernah Ancam Putus Pangeran Harry Gara-Gara Ini!
Agar rencana damainya itu berjalan mulus, Harry dan Meghan memutuskan untuk merubah atau mengkaji ulang beberapa proyek pribadinya agar tidak terkesan menyudutkan Kerajaan Inggris lagi.
Bulan lalu muncul dugaan jika Harry sampai memohon kepada penerbit buku biografinya untuk menghapus beberapa tulisan. Kemungkinan besar, beberapa tulisan itu berisi klaim yang bisa mengejutkan anggota Kerajaan Inggris. Ada kekhawatiran bila buku biografinya tidak ‘diedit’ mungkin banyak orang yang tidak menyukainya, mengingat banyak yang masih berduka dengan kematian Ratu.
“Harry sangat menginginkan beberapa perbaikan, terutama dalam hal kematian Ratu dan pemakamannya, serta ayahnya Raja Charles III yang baru naik takhta,” ungkap seorang sumber kepada The Sun.
|Baca Juga: Meghan Markle Protes Tak Digaji saat Lakukan Tugas Kerajaan
Sementara itu, buku biografi Pangeran Harry akan rilis pada musim gugur. Totalnya buku yang akan diterbitkan ada tiga judul dengan nilai kontrak mencapai £40 juta atau setara Rp678 juta.
