Kondisi Terkini Aktor Ferry Irawan yang Mengalami Pecah Pembuluh Darah

penyakit kondisi ferry irawan pesinetron sekarang aktor
Foto: Cumicumi

Aktor Ferry Irawan masih harus berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Laki-laki 44 tahun itu mengalami pecah pembuluh darah dan saraf kejepit. 

Ferry Irawan awalnya berusaha untuk menyembunyikan penyakit yang sudah dideritanya sejak lama itu. Namun beberapa bulan belakangan, kondisi Ferry kian menurun. 

Akhir Juni lalu, sejumlah publik figur termasuk Marcelino Lefrandt menggalang dana untuk membantu pemain sinetron Kisah Adinda itu. Biaya pengobatan yang harus ditanggung aktor 9 Februari 1977 itu memang terbilang cukup mahal. Lantas bagaimana kondisi Ferry sekarang?

“Sekarang kalau misalnya gerak sedikit, ‘aduh, aduh’, suka begitu,” ungkap Nuryati, ibunda Ferry dalam salah satu video yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi.

Tak hanya itu, Ferry juga sudah tak bisa berjalan secara normal. Meski begitu sang adik, Ari mengungkap kalau Ferry masih bisa berkomunikasi. 

“Jadi, ketika jalan, leher sudah miring. Alhamdulillah, masih (bisa berkomunikasi, red),” ungkap Ari. 

Baca juga: Ferry Irawan Sakit Keras, Marcelino Lefrandt Galang Dana

Tak hanya itu, Ari menyebut bahwa kakaknya harus melakukan pemeriksaan MRI (Magnetic resonance imaging) untuk mendeteksi penyakitnya lebih lanjut. Namun pemain film Hantu Jeruk Purut itu menolaknya. Ia tak ingin membebani keluarga.

“Intinya Ferry tidak mau menyusahkan keluarga. Jadi dia tidak mau memberatkan keluarga, ditahan-tahan. Tapi keluarga semuanya mau membantu kok,” imbuh Ari. 

Nuryati mengatakan kalau dokter menyarankan putranya untuk dioperasi. Sang bunda tak tega melihat Ferry yang terus kesakitan. Hati Nuryati teriris setiap kali Ferry mengeluh kesakitan. 

“Disarankan harus operasi, karena kalau enggak kena otak belakang. Udah berat banget gitu. Kalau lagi kesakitan saya nggak tega lihatnya, bisa gak tidur sampai pagi,” terang Nuryati. 

Berbagai jalan telah ditempuh keluarga agar kondisi Ferry lekas membaik. Tak hanya melakukan konsultasi dan pengobatan ke dokter, Ferry juga menjalani pengobatan alternatif. Sayangnya kini, pengobatan alternatif itu harus terhenti karena kondisi pandemi Covid-19 dan PPKM darurat.

“Sekarang sih sudah agak mendingan. Alhamdulilah karena kita kan sudah berobat, terus ke alternatif. Tetap, masih berobat jalan, masih kontrol,” beber Nuryati.

“Yang alternatif seminggu tiga kali, tapi udah nggak nerima karena Covid, ‘Mohon maaf’ katanya. Sebetulnya inginnya sih cepet ya sembuh gitu. Soalnya kalau lagi kesakitan saya kasihan juga ngelihatnya,” pungkasnya. (*)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here