Keluar dari Zona Nyaman. Aidil Saputra ‘KDI’ Rilis ‘Diantara Cinta’

Foto: Dok. Aidil Saputra

Menyandang gelar jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI), tak lantas membuat Aidil Saputra hanya ingin berkarya di genre musik itu saja. Cowok 25 tahun ini menantang dirinya untuk menghasilkan karya di luar musik dangdut. Ia pun memberanikan diri menyanyikan lagu ‘Diantara Cinta’ yang bergenre pop Melayu.

“Ini cara keluar dari comfort zone aku. Aku ingin membuktikan diri bahwa aku bisa berkarya di luar genre musik aku yang sebelumnya. Akhirnya aku pilih pop Melayu, genre yang tengah-tengah lah antara pop dan dangdut,” beber Aidil Saputra kepada media di Jakarta Jumat (1/7) lalu.

Menurut pria kelahiran Parepare 14 April 1997 itu, meski selama ini menekuni musik dangdut bukan berarti ia tidak mendengarkan musik lain. Ia mengaku suka musik pop, R&B bahkan slow rock. Dengan menikmati musik aliran lain membuat referensi bermusiknya makin kaya. Sehingga ia tidak kesulitan saat menyanyikan lagu bergenre lain.

“Lagu Diantara Cinta ketika aku nyanyikan lain banget. Aku hanya memasukan sedikit unsur dangdut di bagian reff-nya saja. Tapi over all lagu ini pop Melayu yang dikemas secara modern dan kekinian,” ucap pemilik nama lengkap Muhammad Aidil Saputra ini.

Lagu ‘Diantara Cinta’ sudah dipersiapkan Aidil sejak setahun lalu. Mulai workshop, rekaman hingga akhirnya rilis. Lagu ini sendiri merupakan ciptaan Pika Iskandar, pencipta lagu yang dikenal dengan lagu-lagu pop ballads seperti lagu ‘Sahabat Dulu’ yang populer dinyanyikan Prinsa Mandagi dan jadi soundtrack series viral ‘Layangan Putus’.

“Engga ada kesulitan saat rekaman. Karena lagunya aku udah suka. Dari lagu yang awalnya pop ballads ketika aku nyanyikan jadi pop melayu ternyata Kak Pika penciptanya juga suka,” ungkapnya.

|Baca Juga: Jadi Juara KDI 2020, Gita dari Lombok Curi Hati Rhoma Irama

Foto: Dok. Aidil Saputra

Selain lagu pop melayu yang easy listening serta diaransemen modern, tema lagu ini juga dekat dengan keseharian kita. Lagu ini berkisah tentang ujian kesetiaan yang dihadapi seseorang justru saat sudah punya pasangan.

“Tema lagu ini relate dengan kebanyakan kita kan? Aku pun pernah ngalami itu. Seringkali tiba-tiba orang dari masa lalu datang bikin galau. Makanya CLBK itu bahaya ya,” ujar Aidil sambil tertawa.

Aidil berharap lagu yang lirik dan musiknya sangat mudah dicerna ini dapat disukai kalangan muda. Ia ingin karirnya di industri musik tanah air seperti Siti Nurhalizah. Penyanyi asal Malaysia yang dikenal lintas genre karena lagu-lagu pop dan melayunya disukai banyak penikmat musik tanah air.

Perjalanan karier bermusik Aidil dimulai dari umur 7 tahun. Saat masih di Makassar ia sudah merilis album anak-anak berbahasa Bugis. Di daerah kelahirannya ia bahkan sudah memiliki nama panggung Aidil Maya.

“Motivasi menjadi penyanyi simpel aja, karena passion dan hobby aku dari kecil didukung oleh keluarga yang kebetulan seniman dari mulai kakek, nenek, tante, orang tuaku sendiri penyanyi. Aku ingin banget musikku dapat didengarkan oleh orang banyak,” ungkapnya.

Selepas SMA ia ikut ajang KDI. Berawal dari daerah hingga akhirnya lolos sampai tingkat nasional di tahun 2015. Langkahnya di KDI berhasil lolos sampai 6 besar. Tak hanya menyanyi, cowok penyuka basket ini juga mementingkan pendidikan. Bahkan lulusan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno ini memilih fokus kuliah.

“Saat liburan aja aku ambil job off air atau on air biar kuliah engga keteteran. Aku juga ambil ambil job akting seperti sinetron dan FTV,” kata cowok yang disebut-sebut lagi dekat dengan Selvi pemenang Liga Dangdut (Lida) 2018.

Foto: Dok. Aidil Saputra

|Baca Juga: Hikmah KDI Jelajahi Tanah Kelahiran Bersama Komunitas Mobil

Sebelum ikut KDI 2015, Aidil aktif ikut festival menyanyi antar Kabupaten, provinsi dan di Nasional.

“Seperti dulu aku pernah juara 2 dalam perlombaan FLS2N di Medan pada 2012 dan di tahun yang sama juga aku ikut festival radio mewakili Makassar pada saat itu,” kenangnya.

Aidil telah memiliki karya lagu berjudul ‘Salo Saddang’ dan ‘Kalukue’, hingga lagu ‘To Peddi’. Salo Saddang itu bercerita tentang kenangan atas keindahan kota/ Kabupaten tempat Aidil besar yaitu Kota Pinrang Sul-Sel. Sedangkan lagu berjudul Kalukue bercerita tentang semua manfaat yang ada di kelapa.

Aidil telah memiliki karya lagu berjudul ‘Salo Saddang’ dan ‘Kalukue’, hingga lagu ‘To Peddi’. Salo Saddang itu bercerita tentang kenangan atas keindahan kota/ Kabupaten tempat Aidil besar yaitu Kota Pinrang Sul-Sel. Sedangkan lagu berjudul Kalukue bercerita tentang semua manfaat yang ada di kelapa. Lagu To Peddi’ itu sendiri merupakan OST film daerah Bugis berjudul ‘To Peddi’ artinya (orang miskin). Aidil sebagai pemeran utamanya sekaligus OST dimana lagu itu bercerita tentang Anak yatim piatu yang hidup miskin dan tinggal sebatang kara.

Belum lama ini Aidil terjun ke dunia akting di web series ‘Love Knots’. Aidil mengakui menyanyi dan akting adalah hobbinya. Dalam bernyanyi pun kita butuh akting untuk mendapat klimaks dari sebuah pertunjukan.

“Saat ini aku lebih fokus ke nyanyi dulu, karena masih banyak juga yang harus aku improve dalam hal ini,” tutupnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here