Deretan Film dan Sinetron yang Dibintangi Nani Wijaya

Foto: Dok. inilah.com

Aktris legendaris Indonesia, Nani Wijaya, menghembuskan napas terakhirnya Kamis (16/3) pagi setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas. Nani Wijaya sendiri telah berkarir di industri perfilman Indonesia hampir sepanjang hidupnya. Ia sudah berkarir sejak tahun 1960 dengan film pertamanya berjudul Darah Tinggi.

Semenjak debutnya dengan film tersebut, hampir setiap tahun selalu ada judul film yang dibintangi olehnya. Tak hanya film, sinetron pun sama halnya sering ia bintangi semenjak muncul di Indonesia pada tahun 90-an.

Sinetron pertamanya berjudul Pondokan yang rilis pada tahun 1995. Pada tahun yang sama ia juga membintangi sinetron bertajuk Masih Ada Kapal ke Padang.

|Baca Juga:Nani Wijaya Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun, Sempat Alami Sesak Napas

Namun, untuk generasi milenial mungkin sinetron dan film tersebut terdengar asing di telinga. Pasalnya memang mereka tayang jauh di masa lalu.

Tapi tentu saja ada beberapa film serta sinetron ikonik yang pernah dibintanginya. Yang mana tak lekang oleh waktu dan masih menjadi sinetron dan film yang ‘Nani Wijaya’ banget. Berikut adalah 5 film dan sinetron ikonik yang pernah dibintanginya.

Foto: Dok. CNN

1. Yang Muda Yang Bercinta (1978)

Film ini rilis pada tahun 1978 dan merupakan film garapan Sjuman Djaya. Tak hanya ikonik, tapi juga film bersejarah yang membawa Nani Wijaya memenangkan Piala Citra Festival Film Indonesia pertamanya.

Nani memenangkan piala bergengsi itu pada tahun 1978 dalam kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Dalam film bersejarah ini, ia beradu peran dengan sejumlah aktor legendaris lain seperti WS Rendra dan Yati Octavia.

Yang Muda yang Bercinta mengisahkan perjalanan seorang pemuda dengan pemikiran kritis yang tengah mencari jati diri. Pemuda itu bernama Sony, seorang mahasiswa yang juga adalah seorang penyair.

Sony, yang diperankan oleh WS Rendra, belum memiliki penghasilan tetap kala itu. Ia masih bergantung pada ayahnya yang seorang Pegawai Negeri Sipil yang jujur, serta pamannya yang kaya tapi mendapatkan kekayaannya dengan cara tidak halal.

2. Saga Catatan Si Boy

Serial film ini tentu tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Yang mana serial film dalam saga Catatan Si Boy ini dikatakan memiliki dampak terhadap perkembangan budaya pop pada tahun 80-an.

Nani terlibat dalam seri film ini sejak film pertamanya rilis pada tahun 1987. Ia berperan sebagai ibu Boy. Setelah itu ia muncul lagi pada seri ketiga pada tahun 1989 dan keempat pada tahun 1990.

3. Wah Cantiknya dan Si Cecep

Dua sinetron ini bisa disebut jadi awal mula nama Nani Wijaya meroket di dunia sinetron. Wah Cantiknya, terutama, setelah ia berperan sebagai ibu dari Anjasmara yang kala itu berperan sebagai anak dengan keterbelakangan mental bernama Cecep.

Sinetron yang juga dibintangi Tamara Bleszynski ini kemudian tak disangka-sangka meledak di pasaran. Banyak orang membicarakan tentang sinetron ini. Hingga pada akhirnya dilanjutkan dengan spin-off dari sinetron itu bertajuk Si Cecep.

Dalam Si Cecep Nani Wijaya masih berperan sebagai ibu dari Cecep. Pada spin-off ini, ceritanya lebih dipusatkan pada kehidupan Cecep yang terus bekerja keras demi membahagiakan ibundanya. Meskipun begitu unsur komedi di dalamnya masih tetap dipertahankan layaknya sinetron sebelumnya.

Sinetron ini tak hanya melambungkan nama Nani Wijaya dalam dunia sinetron Indonesia. Tapi juga menaikkan nama Anjasmara sebagai seorang aktor yang diakui masyarakat.

4. Bajaj Bajuri

Bisa dibilang sinetron ini merupakan sinetron paling ikonik dari Nani Wijaya. Sitkom keseharian ini menceritakan tentang kehidupan Bajuri yang merupakan seorang supir bajaj yang tinggal bersama istri dan mertuanya. Cerita yang ringan dan lawakan yang mengocok perut membuat sitkom ini memiliki tempat spesial di hati masyarakat.

Dalam Bajaj Bajuri ini, Nani berperan sebagai ibu dari Oneng, yang diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka dan merupakan istri dari Bajuri. Sedangkan Bajuri sendiri diperankan oleh Mat Solar.

Disini Nani berperan sebagai ibu mertua yang dikenal galak, pelit dan mata duitan. Ia juga tak begitu menyukai menantunya, Bajuri. Di matanya semua perlakuan yang dilakukan Bajuri tampak selalu salah.

Penampilannya pada seri ini sangatlah ikonik. Bahkan beberapa penggemar sering memanggilnya Emak seperti caranya dipanggil dalam sitkom itu.

|Baca Juga:Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Kabar Duka Datang dari Aktris Nani Wijaya

5. Tukang Bubur Naik Haji the Series

Sinetron ini menjadi reuni antara Nani Wijaya dan Mat Solar setelah seri Bajaj Bajuri. Nama Nani juga makin terkenal berkat sinetron ini.

Awalnya Tukang Haji Naik Bubur ini merupakan salah satu episode dari antalogi Maha Kasih yang tayang pada tahun 2007. Lalu karena banyak peminat, akhirnya episode itu pun dikembangkan menjadi seri yang tayang pada tahun 2012 hingga tahun 2017.

Sinetron ini menceritakan Sulam, seorang tukang bubur yang sukses berangkat haji. Semenjak keberangkatannya naik haji pun, bisnis bubur milik Sulam semakin ramai dan sukses.

Di sini, Nani Wijaya berperan sebagai ibu mertua dari Sulam, yang diperankan oleh Mat Solar. Berbeda dari peran mertua pada Bajaj Bajuri, di sini ia merupakan mertua yang menyukai menantunya yang juga diperankan Mat Solar itu.

Sinetron ini bisa dibilang salah satu sinetron tersukses dan terpanjang di Indonesia. Tayang dari tahun 2012 hingga 2017, Tukang Bubur Naik Haji the Series ini memiliki lebih dari 2.180 episode.

Nah itulah beberapa film dan sinetron ikonik yang diperankan oleh Nani Wijaya. Yang mana berhasil membawa namanya melejit di industri perfilman Indonesia. Bahkan namanya dikenang seluruh Indonesia hingga akhir hayatnya. *via/ika

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here