Ketika Nabi Ismail Menghentakkan Kakinya

Sumur Zamzam

Kisah Nabi Ismail banyak disebut ketika Idul Adha tiba. Selain ibadah kurban, kisah putra Nabi Ibrahim ini juga dikaitkan dengan asal mula ibadah haji.

Ismail adalah anak Ibrahim dengan Siti Hajar. Saat lahir, atas perintah Allah, Ibrahim membawa anaknya dan istrinya tersebut keluar dari Palestina. Mereka melewati padang pasir nan gersang menuju lembah berbukit yang dikenal sebagai Lembah Bakkah. Lembah itu kini merupakan kota suci, Makkah.

Di lembah itu, Ibrahim membuat tempat berteduh dengan makanan dan minuman seadanya. Atas perintah Allah, Ibrahim lalu kembali ke Palestina. Ia juga senantiasa berdoa untuk keselamatan Siti Hajar dan Ismail yang saat itu masih bayi.

Namun setelah berhari-hari di padang pasir, Siti Hajar kehabisan makanan dan minuman. Begitu juga dengan Ismail kecil menangis kehausan. Saat itu Siti Hajar panik luar biasa. Dia berlari ke sana ke mari mencari air untuk putranya. Saat itu Hajar berlari di antara dua bukit, Shafa dan Marwah.

Kisah inilah yang kemudian  menjadi asal mula rukun ibadah haji yang dikenal dengan Sa’i atau berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah.

Saat Siti Hajar kelelahan, dia mendengar suara yang memanggilnya untuk membawa Ismail ke tempat tersebut. Setibanya di tempat itu, Siti Hajar meletakkan Ismail yang kemudian menghentakkan kakinya. Dari hentakan kaki itu, muncullah air jernih yang kini dikenal sebagai sumur Zamzam.

Sumur Zamzam yang tak pernah habis airnya hingga sekarang

Siti Hajar meminumkan air itu kepada Ismail. Sumber air itu membuat Suku Jumhur berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut. Dalam beberapa tahun kemudian, Lembah Bakkah itu berkembang menjadi tempat yang ramai penduduk. Di dekat sumur Zamzam itu pula kemudian dibangun kakbah.

Ismail sendiri dibesarkan oleh ibunya Siti hajar di Makkah. Nabi Ibrahim yang tinggal di Palestina masih rutin mengunjunginya hingga dewasa. *amy

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here