Ibunda Maxime Bouttier Meninggal Dunia di Kediaman Luna Maya

Foto: Dok. Reza/Nyata

Bersama sang ayah Patrice Bouttier, aktor tampan Maxime Bouttier, mengangkat keranda jenazah Siti Purwanti. Bukan hanya itu, ayah dan anak tersebut berdampingan menyambut jenazah perempuan itu untuk dimakamkan diliang lahat di TPU Jeruk Purut, Senin (15/1) lalu. Ibunda Maxime Bouttier, Siti Purwanti, meninggal Minggu (14/1) sore di kediaman Luna Maya.

Usai pemakaman, Maxime mengucapkan terima kasih pada keluarga, kerabat maupun sahabat yang mengikuti proses pemakaman. “Terima kasih kepada keluarga, sahabat. Saya mewakili keluarga, Alhamdulillah ibu pergi dengan sangat baik, keluarga yang sangat sayang pada ibu saya, saya berterima kasih untuk itu. Saya sudah mengiklaskan kepergian ibu. Mohon dimaafkan kalau ada salah dari ibu semasa hidup,” ucap pemaim film Ticket To Paradise itu dengan suara terbata-bata.

Baca Juga: Luna Maya dan Maxime Bouttier Unggah Foto Bareng. Kembali Mesra?

Sambil terisak Maxime meminta ayahnya untuk melanjutkan. Pria asal Prancis yang berprofesi sebagai koki salah satu hotel ternama itu, menceritakan tentang sosok istrinya yang sangat baik, yang selalu membuat nyaman orang disekitarnya.

“Dia memang suka membuat orang disekitarnya merasa nyaman, sangat baik. Sayang semua sudah selesai. Dia sudah istirahat untuk selamanya,” ucap Patrice Bouttier.

Patrice enggan diwawancara bagaimaana kehidupan mereka selama menikah. “Mohon maaf saya tidak bisa, maaf sekali,” ucap Patrice sambil berjalan masuk mobil.

Luna Maya setia mendampingi Maxime Bouttier yang tengah berduka kehilangan Ibundanya. Foto: Dok. Reza/Nyata

Usai pemakaman, Maxime menolak diwawancara, dia meminta kekasihnya Luna Maya menjadi juru bicara keluarga. Sejak pacaran, Luna Maya dengan kedua orangtuanya sangat dekat.

Keluarga menggambarkan, hubungan Luna Maya dengan keluarga Maxime sangat erat. Bahkan dua hari menjelang kepergian Siti, setelah pulang dari rumah sakit, Luna Maya menawarkan agar calon ibu mertuanya itu bersedia dirawat dirumahnya.

“Alhamdulillah mbak Luna sangat baik sekali, saya tidak bisa berkata apa-apa. Sangat baik pada kami sekeluarga, dan kami dilayani dengan baik. Terima kasih mbak Luna, yang telah memberikan rumahnya untuk istirahat adik kami itu,” ucap Purwadi kakak Siti Purwanti.

Ibunda Maxime itu sudah lama diketahui menderita sakit jantung, bahkan sudah pasang ring jantung. “Sudah 10 tahun sakit jantung, sudah pasang ring,” imbuhnya.

Meski sakitnya serius, Siti tak pernah mengeluh. Didepan anak-anak maupun keluarganya, dia tak pernah membahas soal penyakitnya. Siti berusaha terlihat kuat. “Sangat luar biasa dia bisa bertahan selama ini, padahal penderitaannya cukup berat,” tutur Purwadi.

Kesehatan Siti Purwanti semakin memburuk ketika diketahui sakit ginjal. Siti harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Siti sempat menjalani beberapa kali cuci darah.

“Kemarin memang sudah parah sekali penyakitnya, akhirnya masuk ke ginjal dan sudah harus cuci darah. Tapi cuci darah tak diteruskan, karena makin parah sakitnya,” kata Purwadi.

Mendiang ibunda Maxime merasa tak betah setelah seminggu dirawat, dia terus menerus meminta agar dirinya diizinkan pulang. Awalnya keluarga menolak, karena ingin dia dirawat sampai sembuh. Siti rupanya sudah pasrah dengan penyakitnya. Dia sudah merasa tak sanggup bertahan.

Siti juga meminta agar semua peralatan yang dipasang ditubuhnya dilepas. “Dia bilang, ya sudah kalau nggak disembuhkan lagi harus gimana. Kita pulang saja. Saya ingin dirumah,” ucap Siti pada keluarga.

Desakan itu akhirnya membuat keluarga mengikuti keinginan Siti. “Dia minta pulang terus, Keluarga rundingan, akhirnya mama Maxime kita bawa pulang,” ujar Purwadi.

Purwadi menyebut, sebelum dibawa dipulang, Luna Maya menawarkan untuk Siti dirawat dirumahnya. Kebetulan kediaman pemain film Suzzana itu, berjarak cukup dekat dengan rumah orangtua Maxime. “Mbak Luna yang menawarkan untuk tinggal dirumah,” terangnya.

Luna Maya termasuk beruntung, dia sempat mendapat kesempatan merawat calon mertuanya selama dua hari. Selama dirawat dirumah, Siti juga tak pernah mengeluh. “Istimewa sekali dia tak pernah mengeluh, makanya kita kehilangan sekali,” ucap Purwadi.

Pernikahan Siti-Patrice dikarunia dua orang anak, Maxime Bouttier dan Elodie Bouttier. Elodie sempat pulang ke Indonesia saat ibunya dirawat dirumah sakit. Bertemu beberapa hari saja, kemudian dia harus segera pulang ke Australia pada Kamis pekan lalu.

Kepada keluarga, Elodie berpesan agar mengikuti semua keinginan ibunya. “Elodie selama di rumah sakit itu sempat bertemu dengan mamanya, hari Kamis kalau nggak salah terbang lagi ke Australia, Melbourne. Dia cuma pesan aja, ikhlas apa yang diinginkan sama mamah, udah itu saja,” ucap Purwadi.

Saat menghembuskan nafas terakhir dirumah Luna Maya, Maxime Bouttier sedang tidak dirumah. Siti meninggal didampingi Patrice, Luna Maya dan perawat. Luna mengabarkan kepergian Siti pada kekasihnya itu.

“Maxime, tidak. Saat itu saya juga memang berada di luar juga, Maxime juga. Mamanya mungkin, kata papanya engga mau melihat Maxime sedih,” katanya.

Maxime menurut Purwanti sangat terpukul kehilangan ibundanya. “Maxime itu sangat dekat sama mamahnya. Bahkan tadi dia bilang, ‘saya ingin peluk mamah yang terakhir’. Subhanallah itu membuat saya sangat kehilangan,” beber Purwadi.

Baca Juga: Diisukan Segera Lamaran dengan Maxime Bouttier, Luna Maya Minta Doa

Luna Maya sepertinya sepenuh hati mengurus calon mertuanya itu, sejak sakit maupun sampai saat pemakaman. Di rumah Maxime yang dipenuhi pelayat, Luna terlihat berbaur dengan pelayat lain. Dia menawarkan kopi kepada setiap tamu yang datang, termasuk pada wartawan. Luna berada didepan menyambut kedatangan tamu, sebelum masuk ke dalam rumah.

Dia memberikan dukungan sepenuh hati pada kekasihnya yang sedang berduka. Dia bersikap layaknya sebagai tuan rumah. Luna Maya juga ditunjuk Maxime Bouttier sebagai juru bicara. Dia bersedia mewakili keluarga, lantaran Maxime sangat sedih kehilangan ibu tercintanya.

“Saya perwakilan ya, karena memang Maxime lagi berkabung, mohon doanya, tolong beri sedikit privasi Maxime berkabung, itu aja. Minta doanya, ibu Siti udah cukup lama sakit. Sekarang sudah nggak sakit lagi, sudah tenang, mohon doanya supaya Maxime diberi keihlasan dan ketabahan, supaya dia lebih ikhlas merelakan ibunya, sudah di tempat yang terbaik,” ucap Luna Maya.

Luna mengambarkan sosok Siti perempuan yang tangguh. Dia merasa bahagia karena telah ikut merawat disaat-saat akhir hayat ibu kekasihnya itu. “Seperti yang Maxime dan bapak (Patrice) bilang, tante Siti luar biasa baik sekali nggak pernah ngeluh, even kemarin saya beberapa kali di rumah sakit tanya, ‘tante sakit?’, ‘nggak’ jadi memang Maxime juga anak yang sangat sayang sama mamanya, jadi belum bisa ngomong harap dimaklumi,” ujar Luna Maya.

Luna mengaku sangat kehilangan. Dia merasa punya banyak kenangan bersama Siti. ”Beberapa minggu beliau di rumah, sakit beberapa kali nemenin, Maxime ke sana, beberapa kali jenguk, kenangannya ya gitu, nggak pernah ngeluh, sosok yang perhatian sama Maxime, Elodie, dan sama papanya. Beliau sosok perempuan yang kuat,” terang Luna Maya.

Selama mendampingi, Luna mengatakan tak ada pesan-pesan khusus yang disampaikan Siti. Jika kondisi Siti cukup baik, mereka berusaha saling menghibur. ”Nggak ada sih, beliau lagi sakit, nggak banyak ngomong cuman kita menghibur aja, ketawa-ketawa,” tutut Luna Maya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here