Wanita Berusia 89 Tahun Jaga Kebugaran Dengan Tenis Meja. Berprestasi Pula!

Wanita Berusia 89 Tahun Jaga Kebugaran Tubuh Dengan Bermain Tenis Meja
Foto: Dok. The Wall Street Journal

Meski sudah berusia lanjut, wanita asal Philadelphia, Amerika Serikat, Rachel William pantang untuk menua dan lemah. Saat ini wanita berusia 89 tahun itu tetap bugar. Kuncinya tentu saja berolahraga. Sebelumnya sih Rachel rajin nge-gym di tempat kebugaran di salah satu panti jompo di kotanya, Lancaster. Namun karena pandemi, tempat kebugaran itu ditutup dan wanita yang tetap sehat di usia lanjut itu memilih bermain tenis meja.

Foto: Dok. The Wall Street Journal

| Baca Juga: Tetap Fit! Ini Kegiatan Olahraga 11 Artis di Tengah Isolasi Wabah Corona

Nggak sekadar bermain, bahkan Rachel berani mengikuti kompetisi di National Senior Games di Pittsburgh, Philadelphia. Hanya tiga tahun waktu yang Rachel butuhkan untuk mahir dan berani berkompetisi. “Sungguh mendebarkan bisa bermain sepenuh hati selama berjam-jam dengan para pemain hebat,” kenang peraih medali emas di Senior Games musim panas lalu.

Untuk berlatih, awalnya Rachel membeli robot ping-pong bernama Zxmoto seharga USD200 atau setara Rp3,1 juta. Ide itu sangat jenius karena bisa digunakan untuk berlatih tenis sendirian. “Harganya sedikit mahal sih, tetapi dalam kondisi ini saya layak mendapatkannya,” kata Rachel.

Ketika memulai, tiga tahun lalu, Rachel tak bisa memainkan tenis meja sama sekali. Namun, tiga tahun kemudian ia berhasil finish di urutan tujuh dalam sebuah turnamen kelompok usianya di National Senior Games Pittsburgh itu. Sebuah prestasi tersendiri dan membuktikan bahwa di rentang usia berapapun tetap bisa berprestasi. Rachel memutuskan untuk tetap aktif dan menjaga kebugaran karena tidak ingin menderita Alzheimer seperti ibu mertuanya.

Dilansir dari The Wall Street Journal, penelitian mengatakan bahwa bermain tenis meja bersama robot membuat otak bekerja lebih keras, karena mesin tidak memiliki gerak-gerik seperti manusia. Selain itu, manfaat tenis meja antara lain menjaga refleks, keseimbangan, dan koordinasi, melawan obesitas, dapat meningkatkan ikatan sosial dan kegembiaraan di segala usia.

Manfaat tenis meja dalam dunia medis juga salah satunya bermanfaat untuk terapi penyakit Alzheimer dan Demensia. Saat bermain tenis meja, orang dewasa mendapat kekuatan spektral osilasi saraf yang lebih besar di area otak dibandingkan bersepeda dan mengerjakan tugas kognitif, serta mendapat peningkatan fungsi neurologis pada otak secara umum.

| Baca Juga: Usia 58 Tahun, Meriam Bellina Rencanakan Hiking ke Nepal

Foto: Dok. The Wall Street Journal

Namun prestasi dan kebugaran yang ia rasakan saat ini tidak terjadi secara kebetulan atau seketika. Perlu waktu, disiplin dan konsistensi. Rachel bermain tenis meja enam kali seminggu. Kadang bersama partner namun sering kali sendirian. Selain itu ia juga rajin berjalan kaki selama 45 menit setiap hari, nge-gym dan berlatih tap dance lima kali seminggu. Ia juga menjalani diet ketat dengan mengonsumsi telur dan biji-bijian. “Aku sangat memperhatikan pada apa yang aku masukkan kedaam tubuhku,” pungkas Rachel.*vin/ade

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here