Istri mendiang Babe Cabita, Fati Indraloka, membantah isu bahwa almarhum suaminya rutin mengonsumsi obat sakit kepala tertentu. Pasalnya, obat tersebut dikabarkan punya peringatan efek samping yang rentan terkena anemia aplastik.
Fati pun memberikan penjelasan penyebab Babe Cabita menderita penyakit anemia aplastik saat podcast di kanal YouTube dr. Richard lee.
Sebagai istri, Fati cukup kesal dengan isu tersebut. Padahal, dia selama ini berusaha menutupi penyakit yang diderita suami sehingga tak pernah mengeluarkan pernyataan seperti demikian.
Sebab, dia memilih untuk menuyupi hal itu lantaran merupakan permintaan dari suaminya. “Babe pengen orang nggak tau dia sakit, taunya happy aja seperti yang kita lihat di Instagram. Aku kesel juga kenapa ada penyebutan ini, ada keluar statement ini. Padahal aku sama sekali tidak pernah (bilang),” katanya.
| Baca Juga: Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia
Menurutnya, Babe justru jarang mengeluh sakit kepala sehingga tidak pernah rutin mengonsumsi obat yang disebutkan. Keluhan Babe sebelum sakit parah hanya lemas dan sesak.
“Makanya mau jelasin juga, aku nggak punya wadahnya. Enggak kok. Yang tau almarhum sakit apa kan kita, keluarga. Dan kita nggak pernah jelasin dia minum obat tertentu,” jelas Fati Indraloka.
Fati mengatakan bahwa penyebab Babe sakit anemia aplastik belum diketahui pula secara medis. Dengan pernyataannya ini, dia berharap bisa meluruskan kesalahpahaman publik.
“Sakit yang dikasih almarhum itu kita nggak tau sebabnya. Dokter juga bilang jurnalnya belum ada yang pasti kenapa seseorang dikenakan anemia aplastik. Karena kelainan yang cukup langka,” pungkas Fati.
| Baca Juga: Isi Percakapan Dua Malam Terakhir Babe Cabita dan Istri
Sebelumnya ramai di akun X @tanyakanrl soal pembahasan efek samping konsumsi obat sakit kepala Paramex berupa anemia aplastik.
“Sender perhatiin ternyata keterangan efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia plastik. Kalo minum obat yg beredar di pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya,” demikian mengutip sebuah cuitan yang diunggah pada 14 April 2024.
Menanggapi hal itu Chief Executive Officer PT Konimex Rachmadi Joesoef sempat angkat bicara. “PT Konimex sebagai pemilik merek dan produk Paramex menginformasikan bahwa penambahan keterangan mengenai efek samping risiko anemia aplasik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai dengan ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari BPOM DTL 78130003810A1,” katanya. (*)
