Scarlett Johansson Berlatih Ala Atlet Olimpiade untuk Perannya di Marvel

Foto: Getty/Axelle/Bauer-Griffin

Memiliki tubuh yang seksi dan tangguh dalam waktu yang bersamaan, tentu tak bisa didapat hanya dengan nge-gym beberapa menit tiap hari. Ada harga yang mahal untuk itu. Seperti yang harus dibayar Scarlett Johansson untuk perannya sebagai Natasha Romanoff, atau yang juga dikenal dengan sebutan Black Widow.

Sejak debut pertamanya dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) tahun 2009 lalu, Scarlett harus melatih tubuhnya sedemikian rupa, guna mendukung perannya dalam film-film Marvel. Padahal, sebelumnya dirinya tidak pernah menginjakkan kaki di tempat gym.

Meski menguras waktu dan energi, namun diakui Scarlett, latihan itu membawa dampak baik baginya.

“Kebugaran menjadi hal terbaik yang saya dapatkan sejak bekerja untuk Marvel. Saya menjadi lebih kuat dan lebih mampu, dibanding saya 10 tahun yang lalu, dan itu luar biasa,” ungkap Scarlett kepada The Hollywood Reporter.

Jadwal Latihan

Perlu diingat, selain jadwalnya yang padat setiap hari sebagai seorang aktris, wanita berusia 34 tahun tersebut juga adalah ibu dari gadis kecil berusia 4 tahun bernama Rose. Itu berarti, semua latihan harus dilakukan lebih dini, cepat dan efisien.

Empat sampai lima hari dalam seminggu, Scarlett harus berolahraga selama 45 menit hingga satu jam. Latihan itu dilakukannya sebelum Rose bangun sekitar pukul 6 pagi.

“Dengan menyelesaikannya (rutinitas nge-gym) dulu, jadi selesai kerja, saya masih punya waktu untuk membuat makan malam, mandi, dan bersama Rose, sebelum mempersiapkan tugasku untuk besok,” katanya.

Aksi pertama Scarlett Johansson sebagai Natasha Romanoff/Black Widow di film Iron Man 2 (2009). Foto: Marvel Studios

3 Tahap Latihan

Sejak debut pertamanya sebagai Black Widow di film Iron Man 2 (2009), Scarlett dilatih secara khusus oleh pelatih asal New York, Eric Johnson. Eric membaginya dalam tiga tahap, dimana masing-masing tahap bisa berlangsung selama tiga hingga enam bulan.

Tahap Pertama: Mengkoneksikan antara pikiran dengan tubuh. Dengan berayun dan melakukan gerakan plyometrik (melompat), serta melatih otot dengan pegangan isometric. Tujuannya, untuk menajamkan refleks dan kelincahan Scarlett, yang sangat ia butuhkan dalam melakoni adegan-adegan aksi.

Tahap Kedua: Latihan kekuatan. Eric melatih tubuh Scarlett sedemikian rupa, agar bisa mencapai targetnya. Eric menggabungkan antara angkat besi olipiade dan senam, sehingga Scarlett mampu melakukan banyak gerakan, termasuk mengangkat beban seberat 245 pon atau sekitar 111 kg, single-leg pistol squats, serta serangkaian push-up dengan beban seberat 45 pon (sekitar 20 kg) di punggungnya.

Foto: Worldwide Lifestyles

“Berapa yang Black Widow (dalam komik) sanggup lakukan? Mengangkat 500 pon (sekitar 227kg),” jelas Eric kepada The Hollywood Reporter. “Kami mencoba mewujudkan kemampuan gila itu, di tubuh seseorang,” lanjutnya.

Tahap Ketiga: Disamping pola makan yang diubah, dalam fase terakhirnya, Scarlett diperhadapkan pada kardio seperti berlari, ditambah dengan latihan kettlebell serta latihan dengan menggunakan tali, yang dapat meningkatkan detak jantung. Selain itu, Scarlett juga mengikuti kelas yoga, latihan beladiri, dan pilates.

Aksi Scarlett sebagai Black Widow di film Avengers: Infinity War (2018). Foto: Marvel Studios

Pola Makan

Kalau diatas kita tahu bagaimana latihan fisik yang dilakukan Scarlett, lalu bagaimana dengan pola makannya?

Untuk dietnya, Scarlett membagi waktu sehari menjadi dua bagian. Dalam 12 jam dia bisa mengkonsumsi makanan, sedangkan 12 jam lainnya, ia harus berpuasa. Hal tersebut akan membuat energinya stabil. Selain itu, ia juga melakukan siklus tiga hari, yaitu rendah-rendah-tinggi karbohidrat. Namun masa sebelum dia melakukan proses syuting, Scarlett harus mengurangi lebih banyak jumlah karbohidrat yang ia konsumsi.

Pada hari-hari rendah karbohidrat, Scarlett akan mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 75 gram. Selebihnya, ia mengkonsumsi protein dari ikan, ayam dan telur, serta makanan yang memiliki lemak sehat seperti alpukat, kacang dan selai kacang. Selain itu, ia juga harus mengkonsumsi banyak sayuran hijau seperti bayam, di setiap makanan dan cemilannya. Sedang pada hari-hari tinggi karbohidrat, ia bisa mengkonsumsi hingga 125 gram karbohidrat dalam bentuk roti bakar dan nasi putih.

Pada akhirnya, tujuan utama dari rangkaian latihan dan diet yang dilakukan, bukan untuk penurunan berat badan, tapi lebih kepada fungsionalitas. Sehingga ia bisa melakukan adegan-adegan aksinya, dan nyaman saat mengenakan kostumnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here