Sama-sama Menangani Kejiwaan, Ini Beda Psikiater dan Psikolog

psikolog psikiater

Kamu pernah nggak merasa burn out, entah dalam pekerjaan, rumah tangga atau percintaan? Kalu pernah, jangan disepelekan ya! Karena perasaan overwhelmed seperti ini perlu mendapat perhatian khusus. Jika berbicara dengan orang terdekat yang kamu percaya tidak mempan kayaknya kamu perlu deh mempertimbangkan untuk pergi ke tenaga profesional.

Ketika keinginan untuk pergi ke tenaga profesional muncul, selanjutnya kamu pasti kebingungan, harus pergi ke psikolog atau psikiater dulu. FYI, kedua profesi ini memang sama-sama menangani masalah kejiwaan, namun cara penanganan dan jalur pendidikan keduanya berbeda, lho. Mau tau apa saja beda psikiater dan psikolog? Baca sampai akhir ya.

Jenjang Pendidikan dan Karir

Seorang psikolog adalah lulusan dari Fakultas Psikologi, ia harus menjalani pendidikan selama kurang lebih 4 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana psikologi. Selanjutnya jika ia ingin berkakrir di dunia konseling dan membantu mengatasi masalah kejiwaan seseorang, maka ia harus menempuh pendidikan S2 profesi psikologi klinis.

Sementara psikiater merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, psikiatris harus menempuh pendidikan akademik kedokteran selama 4 sampai 5 tahun lamanya. Selanjutnya, ia harus menjalani tahap pendidikan profesi menjadi co-ass, uji sertifikasi dokter, magang hingga akhirnya masuk ke tahapan spesialis, yakni kejiwaan.

beda psikolog psikiater
Foto: Ilustrasi

Penanganan dan Perawatan

Seorang yang telah memutuskan akan berprofesi sebagai psikolog klinis diperbolehkan menangani pasien (memberikan diagnosis) gangguan kejiwaan. Beberapa cara untuk menangani pasien adalah dengan cara memberikan konseling tatap muka, melakukan psikoterapi (terapi psikologi perilaku), membuat latihan, tes IQ, sampai hypnotherapy.

Kalau psikiater biasanya akan menangani pasien dengan cara mendiagnosa, mencari tahu apakah yang terjadi pada pasien karena keadaan jiwanya atau fisiknya (syaraf otak). Bisa jadi gangguan syaraf di otak menyebabkan perubahan perilaku yang signifikan.

| Baca juga: Reaksi Angelina Jolie Saat Dituduh Mempermainkan Psikologi Anak

Karena psikiater ini pada dasarnya adalah dokter, maka ia boleh memberikan resep kepada pasien untuk membantu proses pemulihannya. Intinya, fokus penanganan dan perawatan keduanya berbeda. Psikolog lebih menekankan perubahan perilaku dan pikiran, sementara psikiater akan berusaha menyeimbangkan senyawa kimia dalam otak.

Itulah beda antara psikolog dan psikiater yang bisa membantumu mengambil keputusan. Untuk langkah awal, tidak ada salahnya untuk menemui dokter umum terlebih dahulu, biar bisa ditentukan stress yang kamu alami ini cocoknya ditangani oleh psikolog atau psikiater. Namun tidak jarang, keduanya saling berkolaborasi demi kesembuhan pasien.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here