Tiga kali sudah, Kate Middleton berhasil memukau publik dengan penampilannya pasca melahirkan. Ia selalu tampil cantik dan menarik, hanya beberapa jam setelah proses persalinan di Lindo Wing, Rumah Sakit St. Mary, London.
Hal ini menyita perhatian aktris Inggris, Keira Knightley. Pemain film Pride and Prejudice (2005) ini menyebut, bahwa penampilan Duchess of Cambridge itu bukanlah gambaran sesungguhnya wanita setelah melahirkan.
“Kami berdiri dan melihat TV. Dia (Kate) baru saja keluar dari rumah sakit, 7 jam setelah melahirkan dengan wajah full make up dan mengenakan high heels. Itu adalah wajah yang ingin dilihat (diekspektasikan) oleh dunia,” tulis Keira dalam esainya yang berjudul The Weaker Sex. Artikel tersebut merupakan bagian dari buku Feminists Don’t Wear Pink (And Other Lies) (2018).
Baca juga: 7 Serial TV Favorit Keluarga Kerajaan Inggris. Ada yang Juga Kamu Tonton
Keira pun menambahkan, bahwa Kate mencoba menutupi gambaran sesungguhnya dari perjuangan seorang ibu. Secara spesifik ia menuliskan kritiknya, untuk penampilan istri Pangeran William itu usai melahirkan Putri Charlotte.
“Sembunyikan. Sembunyikan kesakitan kita, tubuh kita terkoyak, payudara kita bocor, hormon kita menggila. Tampil cantik. Terlihat stylish, jangan tampakkan hasil pertempuranmu, Kate. Tujuh jam setelah perjuangan hidup dan matimu, 7 jam setelah tubuhmu dikoyak dan berdarah, berteriak dan melahirkan. Jangan tampakkan. Jangan bilang-bilang. Berdirilah di sana dengan putrimu dan diambil fotonya oleh para fotografer laki-laki,” ujar Keira.
Baca juga: Pangeran Charles Kewalahan dengan Kenakalan George dan Charlotte
Esai ini Keira persembahkan untuk putrinya, Edie Knightley Righton, yang ia lahirkan satu hari sebelum kelahiran Putri Charlotte.
Tak hanya mengomentari penampilan Kate, Keira juga mengkritik berbagai hal penting lainnya dalam esai tersebut. Salah satunya adalah tentang tolak ukur ganda, yang dianggapnya bersifat seksis dalam industri hiburan.
Baca juga: Menjadi Pewaris Takhta, Tak Membuat Pangeran George Ingin Jadi Raja
Secara umum, esai ini mencoba mengkritik bagaimana bisa dunia menganggap perempuan sebagai pihak yang lemah. Sedangkan dalam realitasnya, perjuangan perempuan itu lebih berat daripada laki-laki.
Tak hanya Keira yang menjadi penulis dalam buku ini. Beberapa bintang besar Hollywood lain juga berpartisipasi memberikan ide-idenya dalam karya tersebut. Beberapa di antaranya adalah Emma Watson dan Saoirse Ronan. (*/rez)