Sebuah patung yang merepresentasikan Pangeran Philip di Universitas Cambridge, Inggris akan segera dirobohkan. Hal itu disebabkan patung dicap punya kualitas paling buruk yang pernah dibuat.
Setelah 10 tahun berdiri di luar blok perkantoran Cambridge, patung ini akhirnya akan dihancurkan. Patung abstrak ini dibuat sebagai bentuk persembahan untuk menghormati mendiang Pangeran Philip, atas jasanya sebagai kanselir di universitas selama 35 tahun.
Sejak didirikan pada tahun 2014, pembangunan patung ini sempat mengalami perdebatan di antara para penikmat seni dan masyarakat setempat. Perizinan patung ini juga sempat ditolak oleh pihak universitas Cambridge.
| Baca Juga: Tampilkan Adegan Pangeran Philip Selingkuh, Netflix ‘The Crown’ Dicap Sampah
Sampai pada akhirnya, patung itu diresmikan dan langsung menimbulkan kehebohan. Dimana tak ada satu seniman pun yang mengklaim patung itu adalah karya mereka.
Pembuatan patung tanpa wajah setinggi 4 meter itu digadang-gadang menghabiskan biaya hingga £150.000 atau setara Rp3 miliar. Patung itu datang beserta plakat yang bertuliskan, ‘HRH Pangeran Philip Duke of Edinburgh, Rektor Universitas Cambridge 1977-2011’.
Pematung ternama asal Uruguay, Pablo Atchugarry, diyakini sebagai seniman yang membuat patung tersebut. Namun, ia justru membantah klaim itu dan menyebutkan bila patung tersebut adalah bentuk pelecehan kepada Pangeran Philip, dikutip dari Guardian.
Dewan Kota Cambridge telah mengeluarkan surat perintah kepada UNEX Group untuk segera memindahkan patung itu, paling lambat pada bulan Agustus mendatang. Ahli seni untuk dewan kota, Nadine Black, mengatakan karya itu sangat jelek kualitasnya.
| Baca Juga: Akhirnya Terkuak! Ini Percakapan Terakhir Pangeran Philip Sebelum Meninggal Dunia
“Ini mungkin merupakan karya dengan kualitas terburuk yang pernah diajukan ke dewan kota,” jelas Nadine Black, dilansir dari Independent.
“Karya ini tidak spesifik untuk satu lokasi dan merupakan karya yang sudah dibeli dan tidak memiliki hubungan dengan situs ini. Ukurannya terlalu besar untuk ruang yang akan ditempati dan akan mengganggu kualitas pembangunan baru,” sambungnya.
Komentar serupa juga diutarakan oleh anggota dewan eksekutif, Katie Thornburrow. Ia berkata alangkah lebih baik patung itu segera dihilangkan saja.
“Kami akan senang bila melihat (patung) itu hilang, namun tetap marah karena pengembang bisa membuangnya begitu saja, lalu kemudian memaksa kami untuk menghabiskan waktu dan uang lagi untuk para petugas agar mereka mengambilnya. Kami berhak mendapatkan yang lebih baik,” papar Katie Thornburrow. (*)