Mie instan memang sudah menjadi makanan favorit banyak orang. Rasanya dianggap lezat, terlebih mudah diolah, punya beragam varian rasa dan harganya yang murah.
Biasanya, banyak orang gemar menyantap mie instan dipadukan dengan berbagai makanan lainnya, seperti telur, sosis, sayur-sayuran, keju, hingga nasi.
Namun, perlu diperhatikan, ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan saat makan mie instan. Kira-kira makanan apa saja?
| Baca Juga : Tiga Aktivitas Fisik Ini Mampu Kurangi Risiko Terkena Diabetes
1. Nasi
Mie instan dijadikan lauk dan dimakan bersamaan dengan nasi, ternyata berbahaya.
Menurut ahli gizi, dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK., mencampur dua jenis makanan itu akan menimbulkan efek yang kurang sehat bagi tubuh.
“Mie instan itu mengandung karbohidrat dari tepung yang diolah berulang, ditambah lagi dengan nasi putih yang mengandung karbohidrat juga. Bila keduanya dimakan bersama, gula darah akan cepat naik,” kata dr Samuel Oetoro yang dikutip dari laman Sajian Sedap.
| Baca Juga : 4 Bahan Alami Ini Efektif Sembuhkan Sariawan
Artinya, risiko pengidap diabetes akan meningkat. Sebab, kandungan karbohidrat dari mie instan dan nasi akan diubah menjadi gula.
“Penyakit yang akan cepat datang itu seperti diabetes, kencing manis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan peningkatan gula darah,” tuturnya.
2. Telur
Selain nasi, telur juga menjadi makanan favorit yang sering disantap bersama dengan mie. Mulai dari telur ceplok, orak-arik, rebus, hingga setengah matang.
| Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Penyebab Masalah Rambut Rontok saat Tidur
Tak jarang, ada pula yang suka menyantap mie, nasi, dan telur di saat bersamaan.
Kombinasi ketiganya rupanya tidak disarankan untuk dikonsumsi. Alasannya pun sama, yaitu karena makanan ini memiliki kalori tinggi dan bisa menyebabkan obesitas.
“Mie dan telur saja kalorinya sudah hampir 500, ada sekitar 496 kkal. Ditambah nasi misal satu centong perkiraan ada 100 gram, berarti sudah 200 kkal. totalnya hampir 700 kkal sekali makan,” kata Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang juga berprofesi sebagai Dokter spesialis penyakit dalam sub endokrin, EM Yunir, dilansir dari CNN Indonesia.
| Baca Juga : Hindari Sarapan Nasi Goreng Jika Tak Ingin Alami Hal Ini
Manusia hanya membutuhkan sekitar 1600-1700 kalori dalam 24 jam. Oleh karena itu, mengonsumsi mie bersama telur dan nasi sudah hampir mencapai setengah dari kebutuhan kalori harian.
3. Kerupuk dan Gorengan
Kerupuk menjadi salah satu makanan pendamping favorit masyarakat Indonesia. Gurih dan renyah, makanan ringan ini sangat cocok untuk jadi teman makan, tak terkecuali mie.
Namun, berlebihan makan mie instan dan kerupuk berisiko memicu gangguan metabolisme.
| Baca Juga : Kuning Telur Berwarna Putih di Jepang, Aman Dikonsumsi?
Metabolic syndrome adalah akar penyakit diabetes serta gangguan jantung dan pembuluh darah, yang banyak diidap generasi masa kini.
Jumlah kandungan kalori, karbohidrat, dan lemak dalam mie dan kerupuk ternyata nyaris sama. Jika mengonsumsi keduanya secara bersamaan dan berlebihan, bisa memicu obesitas dan overweight yang terkait dengan gangguan metabolisme.
Selain itu, hindari pula mengonsumsi mie dengan gorengan, makanan tinggi MSG, dan makanan cepat saji lainnya untuk menghindari timbulnya penyakit.
Tips Makan Mi Instan Tetap Sehat
Konsumsi mie instan sebaiknya tidak lebih dari dua bungkus dalam satu minggu dan tidak dijadikan kebiasaan rutin. Nah untuk menyeimbangkan makan mie instan, Anda bisa menambahkan sayuran, protein, dan buah-buahan.
– Tambahkan sayuran hijau seperti bayam, sawi, kol, tomat, mentimun, kecambah, atau brokoli. Sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
– Tambahkan protein seperti ayam, daging, telur, sosis, atau ikan.
– Konsumsi buah-buahan yang kaya potasium seperti pisang atau jeruk. Buah-buahan memberikan rasa manis alami dan tambahan serat, vitamin, dan antioksidan.
Selain itu, anda juga bisa mengurangi jumlah bumbu yang digunakan dan menghindari proses menggoreng ulang mie instan. Jangan lupa, dipastikan minum air putih yang cukup dan rajin berolahraga untuk memastikan kondisi tubuh tetap sehat. (*)