Bukan kado yang mewah, Raffi Ahmad punya kejutan yang istimewa untuk istri tercintanya. Kado untuk peringatan lima tahun pernikahan mereka, adalah sebuah lagu spesial yang dinyanyikan sendiri oleh Raffi.
“Aku punya sesuatu ungkapan dari hati aku yang paling terdalam. Kadonya dari aku mudah-mudahan bisa kamu ingat dan kamu kenang ya,” kata Raffi sebelum meninggalkan Gigi yang bersiap untuk melihat video rekaman tersebut.
Video klip itu, dibuka dengan deretan foto-foto manis Raffi dan Gigi. Baru beberapa detik, Gigi sudah berlinang air mata. Tangisnya semakin menjadi, saat cuplikan momen melahirkannya tersorot.
Baca juga: Rafathar Buat Raffi Ahmad dan Nagita Menitikkan Air Mata
Air mata Gigi belum berhenti, saat ia mendengar lirik menyentuh dari lagu Raffi. “Tak kubiarkan mendung menutupi senyum manismu, akan ku perbaiki segalanya,” begitulah salah satu lirik yang bisa didengar di kanal YouTube Rans Entertainment.
Dalam klip video itu, Raffi juga menunjukkan kalimat-kalimat indah yang ditulisnya dalam lembaran-lembaran kertas.
“Maafkan aku yang selalu ingin kamu ada di sisiku. Sejujurnya aku selalu kangen kamu tapi kadang aku malu. Jatuh cintalah padaku karena aku selalu jatuh cinta padamu. Aku banyak salah kamu tak pernah salah, tak kubiarkan kamu sedih aku janji sueeer,” tulis Raffi.
“Melalui lagu dan video ini, maafkan aku yang sering melukai kamu. Yang aku inginkan hanya ingin punya banyak waktu buat kamu dan keluarga kita,” ujar Raffi di akhir lagu.
Baca juga: Raffi Ahmad Bakal Bangun Mal Untuk Nagita Slavina?
Ya, Gigi hanya bisa menangis, dan terharu. Sambil terisak ia mengucapkan banyak terima kasih atas kejutan yang tak pernah diduganya.
“Makasih lagunya bagus. Aku juga minta maaf, aku udah maafin kamu kok,” kata Gigi sambil mengusap air mata di pipinya.
Raffi juga menandakan berakhirnya video tersebut dengan sebuah pesan yang begitu menyentuh.
“Tidak pernah ada orang yang terlalu benar dan terlalu salah. Karena kita bisa belajar dari semua kejadian, apapun itu. Karena cinta harus saling menguatkan dalam semua keadaan, apapun itu.” (*)