Istana Buckingham mengubur hasil investigasi atas dugaan intimidasi Meghan Markle kepada beberapa staf, saat dia menjadi pekerja kerajaan. The Duchess of Sussex memaksakan adanya perubahan pada ‘kebijakan dan prosedur’ di departemen SDM (Sumber Daya Manusia).
Salah seorang sumber mengatakannya kepada Sunday Time of London, jika temuan penyelidikan tersebut sangat sensitif untuk dipublikasikan, sehingga tidak merilisnya adalah keputusan yang tepat untuk melindungi privasi semua yang terlibat dalam persitegangan.
| Baca juga: Momen Pangeran Charles Tunjukkan Sisi Manisnya Sebagai Seorang Kakek
Investigasi ini sebelumnya belum pernah ada di istana. Penyelidikan ini secara pribadi didanai oleh Ratu, dipimpin sebuah firma hukum independen, dan dimulai Maret 2021. Dikabarkan dua anggota senior staf istana dibuat tidak betah bekerja untuk Duchess of Sussex, keluhan ini sudah masuk sejak tahun 2018.
Page Six mengabarkan, mantan ajudan ketiga “dipermalukan” oleh bintang Suits itu, ketika dia tinggal di Istana Kensington setelah pernikahannya pada Mei 2018 dengan Pangeran Harry.
“Ada beberapa cerita mengerikan untuk diceritakan,” kata seorang sumber kepada surat kabar itu.
| Baca juga: Duet dengan Anaknya. Jennifer Lopez: Dia Pasangan Terbaik Saya Sepanjang Masa!
Seorang juru bicara Meghan Markle membantah semua tuduhan intimidasi, lalu menambahkan kalau Meghan, “Sedih dengan serangan terbaru pada karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi target intimidasi dirinya sendiri.”
“Itu hanyalah kampanye kotor untuk menyudutkan dan sangat berbahaya,” imbuhnya.
Sebenarnya, rilisan sudah bisa dipublikasikan sejak tahun lalu. Namun, karena satu dan lain hal pihak Istana menundanya. Kini semuanya terkubur untuk meredam perang dingin antara The Sussex dengan anggota Kerajaan Inggris lain. (*)
