Perhelatan Oscar 2023 menuai banyak sorotan warganet. Salah satunya adalah hadirnya Donnie Yen di acara penghargaan tersebut pada Minggu (12/3) lalu. Pasalnya, aktor laga tersebut tetap hadir meskipun petisi pemboikotan dirinya untuk datang ke acara itu telah terbit.
Petisi yang menolak didapuknya sang aktor sebagai presenter itu, terbit setelah ia disebut memihak pemerintah China. Dimana disebutkan bila pemerintah China hendak membatasi kebebasan rakyat Hong Kong.
Sebanyak 100.000 orang menandatangani petisi itu dan setuju untuk memboikot bintang IP Man tersebut dari Oscar. Namun, tanda tangan di petisi tersebut tidak mencapai target sejumlah 150.000 orang. Sehingga sang aktor masih tetap santai-santai saja datang ke acara itu.
Dilansir dari liputan6, saat dipanggil ke atas panggung untuk menjadi presenter, Donnie bahkan tampak melontarkan beberapa kalimat candaan. Seolah-olah tidak ada petisi untuk memboikot dirinya sama sekali dari Oscar.
|Baca Juga:Donnie Yen Siap Balas Dendam Bareng Keanu Reeves
Aktor laga asal Hong Kong itu tampak segera mempersilahkan penampilan selanjutnya sesaat setelah naik ke atas panggung. Atas penampilannya itulah ia menerima cibiran dari sejumlah warganet di media sosial.
Warganet menyatakan bahwa Donnie Yen merupakan orang yang menyebalkan dan menyayangkan tindakan penyelenggara yang tetap mempersilahkan sang aktor hadir. Ada pula yang mencibirnya dengan mengungkit sejumlah kontroversi yang diperbuat Donnie Yen terkait dengan kedekatannya dengan partai komunis China.
Bukan tanpa alasan mengapa warganet dari negara asalnya, Hong Kong, itu gencar mencibir sang aktor. Pasalnya pada tahun 2019 lalu, ia blak-blakan berbicara seputar aksi demonstrasi dan protes di negaranya itu terkait pro-demokrasi kepada sebuah majalah. Ia juga menyebut kejadian tersebut sebagai sebuah kerusuhan.
“Itu bukan protes, oke, itu kerusuhan. Saya tak akan berada di sini, berbicara tentang bagaimana mengubah perasaan orang mengenai hal itu,” kata Donnie Yen kala itu.
Namun ia menampik bahwa yang ia sampaikan terkait dengan politik. Ia hanya menyampaikan ini karena terkait dengan pengalaman pribadinya.
“Namun, pengalaman saya sendiri, seperti, saya berada di sana, saya punya banyak teman yang berada di sana. Saya tak ingin berpolitik. Banyak orang mungkin tak senang dengan apa yang saya katakan. Namun saya berbicara dari pengalaman saya sendiri,” sambungnya.
Namun, warganet merasa bahwa sikap dan kata-kata yang dilontarkan sang aktor itu adalah sebuah upaya merusak hak kebebasan berbicara rakyat Hong Kong. Dimana rakyat Hong Kong sendiri tengah berusaha keras memperjuangkan hak kebebasan mereka.
|Baca Juga:Usai Rogue One, Donnie Yen Kini Terlibat dalam Mulan
Sebelumnya, bintang John Wick itu juga menuai kontroversi serupa pada tahun 2017. Saat itu, ia dikritik karena tampil bersama dengan Presiden China, Xi Jinping.
Meskipun ia menganggap pertemuannya dengan sang Presiden sebagai sebuah ‘kehormatan besar’ namun tampaknya tidak begitu di mata kalangan pro-demokrasi Hong Kong. Sehingga ia menerima banyak sekali kritikan pada saat itu.
Selain pada tahun 2017, pada 2020 lalu pun ia juga merayakan ‘Kembalinya Hong Kong ke China Mainland‘. Yang mana pada saat itu bertepatan dengan HUT penyerahan Hong Kong kembali ke China dari Inggris.
Hal-hal ini lah yang sempat memicu banyak orang Hong Kong memboikot film-film terbaru sang aktor laga tersebut. Mulai dari IP Man 4 yang rilis pada 2019, hingga Mulan yang rilis pada 2020. *via/ika