Desainer Indonesia kembali buat heboh di kancah International, bukan karna prestasi tetapi diduga adanya keterlibatan dalam pembelian organ manusia di Brasil pada, Selasa (22/2) lalu.
Kepolisian Brasil telah menggerebek sindikat perdagangan manusia di Amazonas State University atau Universidade do Estado do Amazonas (UEA) di Manaus, Brasil. Saat proses penyelidikan berlangsung sebuah paket berisi organ manusia telah dipesan oleh seseorang dari Indonesia yang berprofesi sebagai desainer.
Irjen Pol. Dedi prasetyo selaku Kepala Divisi Hubungan Masyarakat mengaku semenjak berita itu viral, pihak kepolisian International Criminal Police Organization (interpol, red) belum menghubungi pihak kepolisian Indonesia terkait hal ini.
|Baca Juga: Gagal Operasi, Wajah Ratu Kecantikan Ini Berubah Mengerikan
Desainer Indonesia yang diduga memesan paket tersebut ternyata berisi potongan tangan. Paket lainnya yang ditemukan adalah tiga plasenta yang akan dikirim ke Singapura yang semuanya telah diawetkan dengan teknik plastinasi (mengganti lemak dengan silikon agar bertahan lebih lama).
Dilansir dari Vice, paket yang berisi potongan tubuh itu diduga nama pemesannya adalah desainer sekaligus influencer ternama berinisial AP.
Masih menjadi misteri siapakah desainer yang dimaksud itu, namun banyak yang menduga jika inisial AP adalah desainer asal Indonesia bernama Arnold Putra.
Arnold merupakan desainer yang beberapa kali karyanya membuat kontroversi, seperti waktu dirinya membuat tas berbentuk keranjang yang gagangnya terbuat dari tulang manusia.
|Baca Juga: Perdana! Arab Saudi Buka Lowongan Masinis untuk Wanita
Waktu itu Arnold mengaku jika tulang manusia yang digunakannya telah ia beli secara resmi dari Kanada.
“Bagian gagang terbuat dari tulang belakang anak kecil yang menderita osteoporosis,” tulis Arnold dalam Instagram miliknya pada 25 September 2016 lalu.
Pemuda yang lahir pada 1995 ini menetap di Los Angeles, Amerika Serikat. Tidak hanya hobby merancang busana, Arnol juga suka travelling di tempat-tempat indah di berbagai belahan dunia.
Saat ini, Polisi Brasil masil melakukan penyelidikan terkait hal ini.