Pameran buku terbesar yang bertajuk Big Bad Wolf, kembali digelar di Surabaya untuk ketiga kalinya. Acara ini masuk dalam serangkaian acara menyambut Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur yang ke-73 tahun.
Bertempat di JX International Surabaya, Big Bad Wolf berlangsung selama 24 jam dalam 12 hari berturut-turut, mulai 27 September 2018 hingga 8 Oktober 2018 mendatang.
Baca juga: Bill Cosby Kini Harus Nikmati Dinginnya Penjara Baru
Big Bad Wolf beserta Pemprov Jawa Timur sepakat untuk terus hadir, dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Jawa Timur. Sebagai wujud nyata, tanggal 20 September 2018 pihaknya telah membagikan 500 buku pada Perpustakaan Kabupaten Malang, yang telah berhasil meraih penghargaan perpusdes tingkat nasional.
Dalam opening ceremony pada Rabu (26/9) lalu, Heru Tjahjono selaku Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim mengatakan, minat baca masyarakat Jawa Timur mengalami peningkatan tiap tahunnya.
“Menurut hasi survei Din Perpus dan Arsip Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Brawijaya dan Unair, minat baca masyarakat Jawa Timur pada tahun 2010 adalah sebesar 42%. Peningkatan terjadi di tahun 2016 sebesar 69,75% bertepatan dengan hadirnya pameran buku Big Bad Wolf. Persentase terus meningkat di tahun 2017, yakni sebesar 72%,” tutur Heru.
Baca juga: Via Vallen Pamer Kemampuan Bahasa Koreanya Lewat Ddu-du Ddu-du
Sementara itu, Uli Silalahi selaku Presiden Direktur PT. Jaya Ritel mengatakan, pameran buku yang diadakan sejak 2016 ini, mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat. Di Surabaya sendiri, antusiasme pengunjung kian meningkat di tiap tahunnya.
“Dari Big Bad Wolf pertama tahun 2016, kita target 150 ribu pengunjung, hasilnya justru dua kali lipat lebih, yaitu 320 ribu pengunjung. Kemudian di tahun 2017, kita target 300 ribu pengunjung, dan yang datang justru 350 ribu pengunjung. Di tahun 2018 ini, kita target 400 ribu pengunjung,” papar Uli.
Baca juga: Nikita Mirzani Jatuhkan Pilihannya Kepada Chef Ternama
Pameran buku Big Bad Wolf tahun ini menyediakan tiga juta buku, dimana 70%-nya adalah buku anak. Selain itu, bukan hanya Jakarta dan Surabaya, pameran buku ini juga akan diadakan di Medan. (*)