Chelsea Islan kembali lagi ke panggung teater lewat pertunjukan teater Ariyah dari Jembatan Ancol produksi Titimangsa yang ke-63. Sepanjang dua jam pementasan, Chelsea Islan yang dipercaya menjadi karakter Ariyah sukses memainkan lakonnya dengan cara tak biasa.
Chelsea memakai logat Betawi dalam setiap dialog yang dimainkan. Mulai dari kata sapaan ‘aye’ atau ‘saya’, ‘encang’ atau saudara laki-laki sampai akhiran huruf ‘e’ dalam beberapa dialog. Selama proses latihan pun, para pemain saling membantu satu sama lainnya.
Chelsea butuh berlatih dua bulan lamanya bersama pemain lainnya. “Kami sudah berlatih selama dua bulan. Dan selama itu kita berproses bersama-sama,” kata Chelsea saat ditemui di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta beberapa waktu lalu.
Selama proses latihanpun semua pemain saling membantu satu sama lain. “Untuk dialek juga, kita sama-sama riset,” kata Chelsea.
Sebelumnya, Chelsea Islan sempat mengaku terharu karena bisa kembali ke panggung teater setelah vakum dua tahun lamanya. Sambil menangis terharu ketika berjumpa dengan awak media beberapa waktu yang lalu, dia senang karena diberikan kesempatan yang sama lagi.
“Saya senang banget akhirnya bisa diajak oleh Teh Happy Salma dan Titimangsa Foundation untuk main teater lagi, untuk berkarya lagi setelah dua tahun vakum,” kata Chelsea.
|Baca Juga: Potret Pesta Lamaran Chelsea Islan dan Rob Clinton Kardinal yang Kental dengan Adat Jawa
Dia mengaku untuk masuk ke dalam karakter Ariyah, ia sampai mengalami pergolakan batin yang tak biasa. “Yang pasti sih ini luar biasa banget, karena bisa berkarya lagi,” tandasnya.
Dia mengatakan sosok Ariyah bukanlah karakter baru yang dibuat untuk kebutuhan pertunjukan. Tapi Ariyah memang sudah ada dalam legenda urban Jakarta di abad ke-19.
Walaupun demikian, Ariyah punya keunikan tersendiri. Di pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol mengambil cerita dari perspektifnya tersendiri.
“Kita membuatnya memang masih ada sense of Si Manis tapi bercerita tentang sesuatu hal yang baru, mistisnya juga dapat,” ungkap Chelsea.
|Baca Juga: Chelsea Islan Dilamar di Tepi Samudra. Intip Foto-fotonya yang Bikin Baper Maksimal!
Selama dua hari, Chelsea Islan dan para pemain lainnya tampil pada pentas teater Ariyah dari Jembatan Ancol. Untuk itu ia benar-benar mempersiapkan stamina dan menjaga kesehatannya. Tentu ada perbedaan besar untuk berlakon dalam pementasan yang ditampilkan secara langsung di hadapan penonton, dibandingkan berakting di depan kamera. Salah satunya tidak bisa mengulang ketika melakukan kesalahan.
“Perbedaanya tentu dari gestur kita. Ini kan tidak ada take satu, take dua, take tiga. Take satu semua dari awal sampai akhir,” kata Chelsea.
Itulah mengapa dirinya dan pemain lainnya harus berlatih sebelumnya dengan sangat matang. Supaya tiap-tiap aspek pementasan terekam dengan baik dalam memori otot, sehingga mampu berlaga dengan gestur dan skrip di luar kepala.
“Nah itu kenapa persiapan kita harus sangat matang. Supaya sudah jadi memori otot. Jadi setiap kita naik ke atas panggung, dialog yang kita ucapkan, gerakan-gerakan blocking kita, semuanya sudah terlatih dengan baik,” tandasnya. (*)