Aktris sekaligus selebgram, Fujianti Utami atau biasa disapa Fuji An sedih uang miliknya Rp1,5 miliar dibawa kabur oleh mantan manajernya. Ironisnya, tindak penipuan dan penggelapan uang tersebut telah dilakukan beberapa bulan yang lalu. Dan baru ketahuan saat ini.
Fuji pun geram, ia pun menggandeng Sandy Arifin sebagai kuasa hukumnya dan siap menjebloskan mantan manajer berinisial BA itu ke balik jeruji besi. Permasalahan ini ternyata sampai ke telinga ayahnya, H. Faisal.
Dikatakan Faisal, selama ini Fuji memang mempelajari beberapa kontrak kerja yang dilakukannya. Namun, baru sadar ada beberapa kontrak yang mencurigakan.
“Begitu dipelajari, dari situ ketahuan bahwa ada yang menyimpang. Jumlah kerugiannya nggak tanggung-tanggung,” tutur Faisal seperti dilansir dari detikcom, Rabu (27/6).
Awalnya, Faisal memang ingin melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Tetapi keinginan itu ditolak Fuji karena dia ingin menyelesaikannya secara kekeluargaan.
“Saya sebenarnya sudah sempat mau mengambil tindakan hukum, kan tidak ada solusi waktu itu. Tapi anak saya bilang, ‘sudah lah, kasih dia waktu dulu pa’. Akhirnya kami bikin perjanjian, anak saya kasih tenggat waktu. Tapi ternyata setelah bikin perjanjian pun tidak ada tindak lanjutnya,” ucapnya lagi.
|Baca Juga: Dituding Tenar Karena Musibah, Fuji Ngaku Depresi
Dengan perjanjian itu, Faisal berharap uang milik hasil kerja keras putrinya bisa kembali. Namun hingga kini uang tersebut belum juga dikembalikan.
|Baca Juga: Dijodoh-Jodohkan dengan Fuji, El Rumi Tegaskan Dua Poin Ini
Kejadian itu sempat membuat Fuji kecewa. Ia pun meluapkan sakit hatinya lewat tulisan yang diunggahnya di Instagram story.
”Kalo diinget-inget tuh sakit banget ya, berangkat kerja subuh pulangnya tengah malam. Eh hasilnya? Gak tau ke mana. Hehehe. Alhamdulillah masih waras, tahun lalu sih hampir gila aku,” tulisnya.
Pemain utama film Bukan Cinderella ini juga membahas soal hukum karma, ”Aku percaya hukum karma. Tapi semakin lama aku sabar dan diam malah makin menambah banyak korban. Di sini aku belajar, gak semua orang bisa dikasih hati, harus dikasih pelajaran biar tau diri.” tutupnya. *pad