Adibal Sahrul kembali mendapat sebuah kehormatan karena dipilih sebagai pelatih vokal untuk para peserta D’Academy Asia 6. Tentu saja ini sebuah kebanggaan buat mantan personel boyband dangdut G4UL tersebut.
Pasalnya, ajang D’Academy Asia tidak saja diikuti oleh peserta dari Indonesia, tapi juga tujuh negara Asia Tenggara lainnya yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Philipina, Thailand, dan Turki.
“Kepercayaan yang saya dapatkan ini, meski subjektif justru bukti kemenangan secara hakiki. Sebab acuan saya sejak dulu adalah berkarya dan berkarya,” ujar Adibal saat ditemui di studio 8 SCTV, Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Walaupun telah berpengalaman menjadi produser dan composer, menjadi pelatih vokal untuk para peserta D’Academy selalu menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi Adibal. Apalagi para peserta dari luar negeri memiliki cengkok dangdut berbeda dari orang Indonesia.
“Selain mood, saya juga konsentrasi penuh agar setiap peserta nanti bisa menjiwai karakter lagu yang dibawakan. Tanggung jawab saya adalah membuat para peserta tampil sempurna dalam hal olah vokal,” tutur laki-laki kelahiran Bali, 29 Juni 1979 itu.
|Baca Juga: Danang D’Academy Segera Nikahi Dokter Cantik. Dijodohin?
Menurut pemilik nama asli Adi Sahrul Hartono ini, dengan adanya dangdut Academy Asia, maka kita tidak hanya mendengarkan lagu-lagu dangdut seperti biasanya, yang hanya bernuansa India, Melayu dan Arabic.
“Dengan bertambahnya peserta dari Thailand dan Turki, kita dapat mendengarkan cengkok dangdut Thailand, philipina, dan Turki. Kita akan coba mengkombinasikan lagu-lagu dangdut dengan style dari negara masing-masing. Dan kita akan coba memberikan lagu-lagu yang sesuai dan cocok dengan karakter mereka masing-masing, agar terlihat bakat dan kemampuannya. Baru nanti kita akan maju ke next level, kita akan kombinasikan lagu dangdut dengan pop, R n B, blues, soul, jazz, dan lain-lainnya. Bahagia sekali melihat dangdut dinyanyikan oleh banyak negara,” jelas pencipta lagu Insan Biasa itu.
|Baca Juga: Ramzi Beri Tanggapan Soal Isu Lesti Kejora Dipecat Jadi Juri D’Academy 5
Adibal mengatakan, lagu-lagu dangdut yang dinyanyikan para peserta dangdut Academy 6, merupakan lagu-lagu dangdut Indonesia. “Lagu-lagunya itu lagu dangdut Indonesia yang sudah ada. Tapi dari sisi cara menyanyinya dan aransemennya disesuaikan dengan negara mereka. Kalau mungkin nanti ada lagu-lagu mereka, itu featuring. Kolaborasi dangdut sama genre musik dari mereka, tapi tetap ada dangdutnya”.
Diakui Adibal, salah satu yang menjadi tantangan dirinya adalah masalah bahasa. “Kalau untuk Malaysia, Singapura, dan Brunei, masih bisa pakai bahasa Melayu. Tapi negara lainnya, seperti Philipina dan Turki, tidak bisa bahasa Melayu. Mereka lebih mengerti bahasa Inggris. Jadi selain bahasa isyarat, mereka ada penterjemah juga sebenarnya. Tapi kalau ngajar ada penterjemah, itu susah-susah gampang. Kalau terkait dengan teknis, saya coba komunikasikan dengan bahasa Inggris atau Melayu. Kalau mereka nggak paham juga, baru pakai penterjemah,” kata Adibal. (*)