Semua usaha pencarian untuk menemukan Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril akhirnya membuahkan hasil. Jenazah anak sulung Ridwan Kamil itu akhirnya ditemukan di bendungan Engehalde, Wehrweg, pada Kamis (9/6) lalu.
Pihak kepolisian Swiss sudah mengonfirmasi bahwa jenazah itu adalah Emmeril Kahn Mumtadz, hal itu terbukti dari hasil DNA yang sama dari Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
Mendengar putranya sudah ditemukan, Gubernur Jawa Barat langsung mengucap syukur dan pergi ke Swiss untuk menjemput anaknya kembali.
“Alhamdullilah Ya Allah,..Akhirnya Engkau memberikan kesempatan saya untuk kembali memeluk, membelai dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam, juga mengadzankan dengan sempurna di telinganya persis seperti saat Eril lahir,” tulis Ridwan Kamil dalam Instagram pribadinya.
|Baca Juga: Potret Kemesraan Eril Bersama Kekasihnya Sebelum Hilang di Swiss. Pesannya Menyentuh Banget!
Ridwan kamil juga menjelaskan bagaimana kondisi putranya saat ditemukan. Tak henti-hentinya lelaki 50 tahun itu mengucap syukur setelah bertemu dengan anaknya untuk yang terakhir kali.
“dan MASYA ALLAH, Walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapih menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Sungguh mukjizat kecil yang sangat kami syukuri,” imbuhnya
Ridwan Kamil akan memandikan jenazah putranya sebelum kemudian akan diberangkatkan ke Indonesia untuk dimakamkan.
“Maha Besar Allah, atas ijinMu, selama 14 hari sungai Aare benar-benar melindungi dan mensucikan jasadnya dari marabahaya. Hai Eril, saatnya kamu pulang ke tanah air, untuk menghaturkan terima kasih kepada jutaan yang mendoakanmu,” paparnya.
|Baca Juga: Anak Ridwan Kamil Ditemukan, Rara Pawang Hujan Dikecam
Ridwan Kamil juga mengungkap alasan ilmiah mengapa jenazah anaknya masih utuh meski dua minggu berada di Sungai Aaree.
“Alhamdulillah di rumah sakit Bern, sesaat setelah memandikan jenazah Eril,” jelas Ridwan Kamil melalui stories Instagram.
“Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setengah membeku sehingga tetap utuh lengkap, walau berada di dasar sungai selama 14 hari,” lanjutnya.
