Kematian George Floyd membuat isu rasisme kembali jadi fokus utama di Amerika Serikat (AS). Gelombang protes pun muncul di sejumlah negara bagian, dengan tuntutan agar aparat bersikap lebih adil dan tidak rasis.
Bersamaan dengan gelombang tuntutan ini, video Meghan Markle yang menceritakan bahwa dirinya menjadi korban rasisme pun kembali mengemuka. Dalam klip tersebut, Meghan menjadi bagian dari kampanye #IWontStandForRacism pada tahun 2012.
Perempuan yang lahir dari orangtua berkulit hitam (ibu, Doria Ragland) dan berkulit putih (ayah, Thomas Markle) tersebut mengaku bahwa hidupnya seperti lalat di atas tembok. Sehingga isu rasisme pun begitu dekat dengan kehidupan pribadinya.
“Kupikir ini (isu rasisme) begitu dekat dengan kehidupanku. Aku birasial, mayoritas orang tidak paham kalau aku ras campuran dan sebagian besar hidupku seperti lalat di atas tembok (dianggap tidak penting),” kata Meghan dalam video tersebut.
| Baca juga: 11 Momen ‘Kelepasan’ Jadi Bukti Anggota Royal Family Juga Manusia Biasa!
Ia pun mengatakan kalau begitu banyak kata-kata menyingggung yang diberikan kepadanya. Bahkan ada pula yang memanggil ibunya dengan kata ‘N’.
“Beberapa hinaan dan candaan-candaan yang menyinggung atau panggilan-panggilan, itu seakan memukulku dengan keras. Parahnya beberapa tahun lalu, aku mendengar ada yang memanggil ibuku dengan kata ‘N’,” cerita Meghan.
Meghan mengatakan kalau perlakuan rasisme yang dialaminya bukan sekadar memengaruhi kehidupan pribadinya. Ia berharap dunia lebih membuka mata dan menjadi lebih baik, karena hingga saat ini masih banyak yang menghakimi seseorang hanya karena warna kulit atau penampilan luar saja.
“Sejumlah orang tidak mau menatapku ataupun melihatku sebagai seorang perempuan dengan ras campuran. Mereka memperlakukanku dengan berbeda,” ujar Meghan.
| Baca juga: Aktris Hollywood Ini Tersihir dengan Aksi Menggemaskan Meghan-Archie
Perempuan kelahiran 4 Agustus 1981 itu mengatakan kalau perlakuan tersebut juga bergantung pada latar belakang orangnya. Ia pun mengaku bangga dengan warisan dari orangtuanya itu.
“Aku sangat bangga dengan warisan dari kedua sisi orangtuaku. Aku juga bangga dengan tempatku berasal dan tempat aku pergi,” akunya.
Perempuan yang kini bergelar Duchess of Sussex itu juga berharap orang-orang lebih berpikiran terbuka. Karena hal akan menjadikan hidup lebih berwarna dan lebih baik. (*)