HYBE merilis laporan pendapatan kuartal ketiga 2024 pada Selasa (5/11). Perusahaan menunjukkan adanya penurunan angka pendapatan dan penjualan yang drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan konsolidasi, akumulasi dari seluruh pendapatan anak perusahaan, adalah KRW 54,2 miliar (Rp 619 miliar). Menurun sebesar 25,4 persen daripada periode yang sama di tahun 2023.
Penjualan konsolidasi menurun 1,9 persen menjadi KRW 578,8 miliar (Rp 6,6 triliun). Sementara penurunan yang paling signifikan ditunjukkan oleh laba bersih perusahaan yang hanya mencatatkan angka KRW 1,4 miliar (Rp 16 miliar), menurun sebesar 98,6 persen.
Dari total jumlah penjualan tersebut, sebanyak KRW 323 miliar (Rp 3,6 triliun) dihasilkan dari penjualan album, pertunjukan konser, hingga kontrak iklan.
| Baca Juga : Bukan Cuma HYBE, Ini Skandal Agensi Big 4 K-Pop
Namun, penjualan album tercatat menurun 18,5 persen menjadi KRW 264,1 miliar (Rp 3 triliun). Penjualan konser menurun 14,8 persen menjadi KRW 74 miliar (Rp 846 miliar).
Diperkirakan bahwa hiatusnya anggota BTS menjadi penyebab utama penurunan jumlah pendapatan.
Pihak HYBE menjelaskan bahwa meski keuntungan perusahaan menurun, kinerja perusahaan tidak akan terpengaruh. Terlebih kekayaan intelektual (penjualan konten, merchandise, atau berlangganan akun) dilaporkan meningkat.
Pendapatan iklan meningkat 9,8 persen menjadi KRW 34,5 miliar (Rp 349 miliar). Penjualan merchandise, lisensi, konten, berlangganan klub penggemar naik 31,8 persen menjadi KRW 204,9 miliar (Rp 2,3 triliun).
| Baca Juga : Bocor Lagi, Laporan Mingguan HYBE Sindir EXO-Lisa BLACKPINK
Apabila dijumlahkan mulai dari kuartal hingga ketiga, pendapatan yang telah dihasilkan oleh HYBE secara kumulatif mencapai KRW 1,5 triliun (Rp 17 triliun). Mereka menargetkan untuk menutup buku keungan tahun ini di angka KRW 2 triliun (Rp 22,8 triliun).
HYBE juga telah menjadwalkan kegiatan artis-artisnya untuk mencapai target tersebut, termasuk dengan comeback solo Jin BTS, perilisan album baru dan tur konser dunia SEVENTEEN, perilisan mini album dan konser encore TXT, hingga tur konser perdana BOYNEXTDOOR.
Di sisi lain, perusahaan milik Bang Si Hyuk itu tersandung kontroversi setelah laporan mingguan yang menjelek-jelekkan visual hingga bakat para idol terungkap ke publik lewat audit Majelis Nasional Korea Selatan pada 24 Oktober lalu. (*)