HYBE bukan satu-satunya agensi hiburan K-Pop yang tersandung kontroversi. Di Korea Selatan ada julukan ‘Big 4’ untuk empat agensi terbesar yang meliputi perusahaan Bang Si Hyuk, YG, SM, dan JYP Entertainment.
Semua agensi K-Pop tersebut memiliki skandal masing-masing yang melibatkan pendiri perusahan. Apa saja?
HYBE
Sejak April lalu, nama HYBE telah menjadi perbincangan hangat karena berkonflik dengan mantan CEO ADOR Min Hee Jin. Menyusul kemudian pada 24 Oktober, perusahaan itu ketahuan menulis laporan mingguan terkait industri hiburan yang isinya justru menjelek-jelekkan idol.
| Baca Juga : Bang Si Hyuk, Pemilik Ide Laporan HYBE yang Menjelekkan Idol
Banyak nama idol disebutkan termasuk, BLACKPINK, BTS, TWICE, IVE, Baby Monster, aespa, Stray Kids, hingga NCT. Berbagai komentar buruk soal fisik hingga bakat bisa ditemukan dalam dokumennya.
Tak hanya itu, HYBE juga diketahui membuat strategi marketing dengan cara menjatuhkan reputasi artis A untuk mempromosikan artis B. Bang Si Hyuk, si pendiri perusahaan dilaporkan memperkerjakan karyawan khusus untuk membuat laporannya.
Lee Jae Sang yang menjabat sebagai CEO merilis permintaan maaf mewakili perusahaan. Menyatakan bahwa pihak mereka telah meminta maaf kepada semua artis yang disebutkan namanya dalam laporan.
Sementara si pembuat laporan, COO Kang diberhentikan dari jabatannya pada 29 Oktober.
YG Entertainment
Pendiri YG Entertainment, Yang Hyun Suk mengundurkan diri dari posisi CEO pada Juni 2019. Hal itu tidak terlepas dari keterlibatannya dalam kasus narkoba yang menyeret B.I eks iKON yang dituduh menyembunyikan kebenaran.
| Baca Juga : Min Hee Jin, Mantan CEO ADOR Dapat Ancaman Pembunuhan
Pada 2016, B.I dilaporkan membeli narkoba dari seorang wanita bernama Han Seo Hee yang kemudian ditangkap polisi. Wanita tersebut mengaku bahwa Yang Hyun Suk mengancam akan membunuhnya jika tidak mengubah kesaksikan.
Pada 2023, pengadilan memutuskan untuk menjatuhkan hukuman satu tahun percobaan dan akan menjadi enam bulan penjara jika ia melakukan pelanggaran.
SM Entertainment
Skandal yang melibatkan Lee Soo Man, pendiri salah satu agensi K-Pop terbesar itu cukup menghebohkan pada masanya.
Dia pernah menjadi buronan Interpol pada 2003 lalu karena melakukan tindak kriminal berupa penggelapan dana yang merugikan SM Entertainment selama 23 tahun. Bahkan mendapatkan hukuman 2 tahun penjara yang kemudian ditangguhkan dengan masa percobaan 3 tahun.
Dia melakukan manipulasi seolah-olah ada dana baru yang masuk ke perusahaan, padahal diambil dari anggaran SM sendiri. Hal itu dilakukan agar menarik investor dan ia bisa mendapatkan dana untuk peningkatan modal saham.
Dilaporkan bahwa dana yang digelapkan mencapai lebih dari Rp 13 miliar. Sementara Lee Soo Man yang memiliki saham mayoritas dikabarkan mendapat keuntungan hingga Rp 8,7 triliun selama 23 tahun dari hasil menjual bagian miliknya.
| Baca Juga : Jadi Korban, Idol Ini Blak-blakan Sindir HYBE di Instagram
JYP Entertainment
Park Jin Young, pendiri JYP Entertainment pernah tersandung kontroversi saat salah satu media menuduh bahwa dirinya terlibat dengan sekte sesat pada awal tahun ini. Media tersebut juga melampirkan bukti foto saat si CEO mengikuti kelas khotbah dari sekte Salvation.
Disebutkan pula bahwa JYP Entertainment menerima sumbangan sebesar Rp 5,6 miliar rupiah dari sekte tersebut.
Menanggapi tuduhan itu, Park Jin Young mengaku bahwa dirinya sama sekali bukan bagian dari orang-orang yang menyebarkan atau memahami ajaran-ajaran menyimpang. Dia mengatakan bahwa foto yang tersebar hanyalah kelas kajian Injil bersama dengan 30 orang terdekat. (*)