Identitas misteri ‘wanita tua’ yang mengambil keperjakaan Pangeran Harry secara sensasional terungkap tadi malam. Sosok wanita itu ialah Sasha Walpole. Dia akhirnya buka suara mengikuti referensi Duke of Sussex tentang one-night stand (cinta satu malam, red) dalam memoarnya baru-baru ini ‘Spare’.
Sasha, seorang pengemudi alat berat, mengakui melakukan seks dengan sang pangeran setelah pasangan itu menenggak sepuluh tegukan tequila, Baileys, dan sambuca pada malam musim panas di bulan Juli 2001.
Harry, yang berusia hanya dua tahun lebih muda dari Sasha, menulis dalam bukunya bahwa dia berusia 17 tahun ketika pertama kali berhubungan seks dengan kekasih yang lebih tua. Pertemuan itu terjadi di padang rumput di belakang tempat parkir mobil Vine Tree Inn yang bersejarah di Norton, Wiltshire.
Harry dan Sasha sudah saling mengenal sejak ia bekerja sebagai gadis pelayan di Highgrove, tempat peristirahatan Raja Charles, dan sebelumnya menikmati perjalanan ke pertandingan polo bersama.
|Baca Juga: Ungkapan Kecewa Pangeran William Usai Memoar Pangeran Harry ‘Spare’ Rilis
Sasha, sekarang ibu dua anak yang bekerja sebagai pekerja penggali, telah mengundang Harry, yang saat itu adalah anak sekolah Eton berusia 16 tahun (bukan 17 tahun seperti yang dituliskan di ‘Spare’) ke pub untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-19.
Pasangan itu adalah teman dekat sehingga pada ulang tahun Sasha, Harry membawakannya boneka Miss Piggy dan kartu ulang tahun komedi dengan lelucon tentang paus perut kembung di bagian depan. Dia menambahkannya dengan nampan berisi sepuluh tegukan yang membuat pasangan itu sangat mabuk pada waktu penutupan.
Sasha mengungkapkan bahwa Harry yang melakukan langkah pertama, yang mengarah ke seks ‘spontan dan gemerlap’ mereka di lapangan di belakang pub The Vine Tree di desa Norton, Wiltshire. Dan, dengan sedikit lelucon, bahwa pengawalnya sedang mencarinya dengan mobil Ford Fiesta pinjaman pada saat itu.
|Baca Juga: Pangeran Harry Habis-Habisan Buka Aib Kerajaan, Ini yang Dilakukan Raja Charles III
“Dia mulai menciumku,” kenang Sasha.
“Itu penuh gairah, intens. Kami berdua tahu. Itu berubah dari ciuman ke sesi selanjutnya dengan cukup cepat. Itu terjadi seketika, berapi-api , wham-bam, di antara dua orang teman. Itu sangat bergairah karena kami seharusnya tidak melakukannya. Dia bukan ‘Pangeran Harry’ bagi saya, dia adalah Harry, teman saya, dan situasinya menjadi sedikit di luar kendali. Rasanya nakal, saya kira, dalam arti bahwa hal itu seharusnya tidak terjadi,” imbuhnya. *emy/ika